Amazon Pecat Karyawan Pembocor Email Pengguna

Seorang karyawan Amazon dipecat dari pekerjaan setelah diketahui membocorkan alamat email pengguna ke pihak ketiga.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 06 Okt 2018, 18:00 WIB
(Doc:Laura Muriel)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang karyawan Amazon dipecat dari pekerjaan setelah diketahui membocorkan alamat email pengguna ke pihak ketiga.

Karyawan tersebut dituding telah melanggar kebijakan perusahaan, yakni dengan membagikan data pengguna pada pihak lain.

"Seseorang yang bertanggung jawab atas insiden ini telah diberhentikan dari jabatannya. Kami mendukung upaya penegakan hukum dalam kasus ini," kata seorang juru bicara Amazon sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari CNET, Sabtu (6/10/2018).

Pemecatan seorang karyawan Amazon ini dilakukan setelah Wall Street Journal dalam laporan investigasinya menuding telah ada kebocoran data di Amazon.

Laporan media itu menduga adanya karyawan dalam yang menjual alamat email milik pengguna pada pihak ketiga.

Amazon menyebut, sejauh ini hanya data alamat email pengguna saja dibagikan ke pihak lain. Sementara, informasi pribadi lain milik pengguna masih aman.

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

2 dari 3 halaman

Sudah Informasikan ke Pengguna

Logo The Spheres pada pembukaan kantor baru Amazan tersebut di Seattle, Amerika Serikat, Senin (29/1). The Spheres didesain oleh kantor arsitek NBBJ dan akan menjadi bagian tur kampus Amazon. (JASON REDMOND / AFP)

Selain itu, Amazon juga telah memberitahukan via email kepada pengguna terdampak tentang insiden ini.

Sekadar diketahui, pihak ketiga yang dimaksud adalah penjual atau merchant yang menjual barang dagangannya di laman Amazon. Kini, Amazon langsung memblokir penjual tersebut dari platform-nya.

3 dari 3 halaman

Tak Disebutkan Berapa Banyak Korban

Alex Crook mengambil gambar kantor Amazon bernuansa hutan hujan yang baru, The Spheres, di Seattle, Senin (29/1). Di dalamnya dibuat seperti taman besar dengan ruang-ruang terbuka, sehingga tidak ada ruang konferensi yang tertutup. (AP/Ted S. Warren)

Perusahaan juga tidak menyebutkan, siapa penjual pihak ketiga yang mendapat data milik pengguna Amazon.

Amazon pun tidak menyebut, siapa karyawan yang dimaksud dan berapa orang yang terdampak insiden ini.

Bagi Amazon, informasi data milik pengguna merupakan hal vital. Pasalnya, perusahaan milik orang terkaya di dunia tersebut memang memegang banyak informasi personal pengguna, misalnya nomor kartu kredit dan debit pengguna yang jumlahnya mencapai lebih dari 300 juta akun di seluruh dunia.

(Tin/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya