113 Orang Dinyatakan Hilang Akibat Gempa Palu dan Donggala

Jumlah orang hilang akibat gempa Palu dan Donggala tersebut merupakan data yang dicatat TNI hingga Rabu (3/10/2018) sore.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 03 Okt 2018, 20:34 WIB
Petugas gabungan membawa kantong jenazah saat pemakaman massal di TPU Peboya Indah, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10). Pemakaman massal tersebut memasuki hari ketiga setelah sebelumnya dilakukan di hari Senin. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 113 orang dinyatakan hilang akibat gempa Palu dan Donggala, yang terjadi Jumat 28 September 2018. Jumlah tersebut merupakan data yang dicatat TNI hingga Rabu (3/10/2018) sore.

"Itu data sementara 3 Oktober 2018 hingga sore ini," ucap Kapendam XII/Kolonel Inf Muhammad Thohir, di Gedung Korem 132 Palu, Rabu (3/10/2018).

Sementara, jumlah korban meninggal dunia sudah mencapai 1.411 jiwa. Jumlah korban meninggal meningkat, setelah sebelumnya BNPB merilis 1.407 orang meninggal akibat gempa Palu dan Donggala.

Dia mengatakan, korban tewas berasal dari Palu, Donggala, dan Sigi. Seluruhnya sudah dimakamkan di TPU Poboya Indah.

Sementara, sebanyak 2.549 orang luka-luka akibat bencana tersebut. Sedangkan korban yang masih tertimbun 152 orang.

TNI mencatat 70.821 orang terpaksa mengungsi setelah rumahnya porak poranda dan hilang akibat gempa Palu dan Donggala. "Sebanyak 6.733 rumah rusak," ucap Thohir.

"Kegiatan masih diproyeksikan pencarian, penyelamatan dan evakuasi. Kemudian selain evakuasi juga kita laksanakan penguburan," lanjut dia.

 

2 dari 2 halaman

Medan Sulit

Tim unit K9 Direktorat Polda Sulsel saat mengevakuasi korban gempa Palu yang tertimbun reruntuhan gedung (Humas Polda Sulsel/ Eka Hakim)

Ratusan korban akibat gempa Palu dan Donggala diperkirakan masih tertimbun reruntuhan bangunan. Oleh karena itu, Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan penyisiran di sejumlah wilayah terisolasi yang terdampak gempa yang diikuti tsunami tersebut.

Kepala Divisi Penanggulangan Bencana PMI Arifin M Hadi menuturkan, kondisi di wilayah Sigi sangat parah dan terisolasi. Hampir semua bangunan roboh, beberapa wilayahnya masih diselimuti lumpur terutama di Desa Jonooge Langlesa yang menyulitkan tim dalam evakuasi korban gempa.

"Kesulitan terberat di lokasi ini adalah menempuh perjalanan dengan medan lumpur dalam proses evakuasi korban," kata Arifin dalam siaran tertulis yang diterima Liputan6.com, Jakarta, Senin (1/10/2018).

Menurut dia, PMI mengerahkan relawan yang terlatih dalam evakuasi korban gempa Palu dan Donggala ini. Ada ratusan relawan yang membantu evakuasi korban baik yang meninggal, maupun pelayanan medis korban selamat. PMI juga mengoperasikan armada pendukung dalam proses tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya