Ban Baru Dianggap Lebih Licin, Benarkah?

Terkadang ban baru dianggap sanggup untuk melibas berbagai tikungan secara ekstrem. Namun, tak sedikit pula yang berpendapat bahwa ban baru justru masih licin.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Okt 2018, 15:06 WIB
Pemasok ban MotoGP 2017, Michelin, yakin produknya akan sesuai dengan karakter aspal baru di Sirkuit Sachsenring pada MotoGP Jerman, Minggu (2/7/2017). (gpone.com)

Liputan6.com, Jakarta - Terkadang ban baru dianggap sanggup untuk melibas berbagai tikungan secara ekstrem. Namun, tak sedikit pula yang berpendapat bahwa ban baru justru masih licin.

Lantas siapa yang benar? Ternyata ban baru masih licin adalah fakta. Mengutip dari Rideapart.com, hal itu tak terlepas dari proses pembuatannya.

Pasalnya, ban dibuat dengan cara dicetak. Cetakan tersebut sebelumnya disemprot atau dilumuri bahan supaya nantinya ban yang sudah jadi tidak menempel pada cetakan. Hal inilah yang membuatnya licin.

Namun, beberapa pabrikan ban kini telah menggunakan cetakan yang tidak akan lengket pada ban. Meski demikian, beberapa zat kimia yang tidak diperlukan pada ban masih belum terbuang sepenuhnya sehingga masih licin saat digunakan.

Sama seperti mesin motor, ban pun perlu masa inreyen supaya daya cengkeramnya ke aspal lebih maksimal. Bahkan, pada penggunaan harian, ban juga perlu dihangatkan untuk memaksimalkan kinerjanya.

Sumber: Otosia.com

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Ban Depan Mobil Pecah Saat Kecepatan Tinggi, Ini Tindakan Pertamanya

Ban mobil pecah merupakan hal yang sangat ingin dihindari oleh siapa pun. Terlebih sedang terburu-buru ditambah di tempat sepi.

Belum lagi, ban pecah saat mobil sedang pada kecepatan tinggi. Cukup berbahaya. Maka pelan-pelan lepaskan pedal gas sembari arahkan mobil ke tepi, serta jangan lupa nyalakan lampu hazard.

 

Lalu, jika ternyata ban bagian depan yang pecah, bagaimana?

Melansir laman resmi Suzuki Indonesia, lakukan counter steering. Caranya, jika ban yang pecah adalah sebelah kiri maka setir akan berat ke kiri, karena itulah arahkan kemudi ke kanan sampai arah laju tetap stabil. Begitu juga sebaliknya jika ban sebelah kanan yang ternyata pecah.

Melakukan pengereman juga penting, tapi jangan sekali injak. Karena bisa memindah beban ke depan dan akan semakin menarik ke arah ban pecah. Kemungkinan mobil terbalik pun akan lebih besar.

Intinya, kuasai kemudi dan jangan panik. Jika sudah ke tepi, segeralah cari bantuan jika tak bisa mengganti ban sendiri.

Sumber: Otosia.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya