Sukses

Ban Depan Mobil Pecah Saat Kecepatan Tinggi, Ini Tindakan Pertamanya

Jika ban yang pecah adalah sebelah kiri maka setir akan berat ke kiri, karena itulah arahkan kemudi ke kanan sampai arah laju tetap stabil.

Liputan6.com, Jakarta - Ban mobil pecah merupakan hal yang sangat ingin dihindari oleh siapa pun. Terlebih sedang terburu-buru ditambah di tempat sepi.

Belum lagi, ban pecah saat mobil sedang pada kecepatan tinggi. Cukup berbahaya. Maka pelan-pelan lepaskan pedal gas sembari arahkan mobil ke tepi, serta jangan lupa nyalakan lampu hazard.

Lalu, jika ternyata ban bagian depan yang pecah, bagaimana?

Melansir laman resmi Suzuki Indonesia, lakukan counter steering. Caranya, jika ban yang pecah adalah sebelah kiri maka setir akan berat ke kiri, karena itulah arahkan kemudi ke kanan sampai arah laju tetap stabil. Begitu juga sebaliknya jika ban sebelah kanan yang ternyata pecah.

Melakukan pengereman juga penting, tapi jangan sekali injak. Karena bisa memindah beban ke depan dan akan semakin menarik ke arah ban pecah. Kemungkinan mobil terbalik pun akan lebih besar.

Intinya, kuasai kemudi dan jangan panik. Jika sudah ke tepi, segeralah cari bantuan jika tak bisa mengganti ban sendiri.

 

 Sumber: Otosia.com

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berapa Usia Ban Mobil di Luar Pemakaian?

 Ban mobil yang berbahan utama karet akan rentan getas atau kehilangan daya kelenturannya seiring dengan waktu. 

Ban mobil yang terlalu lama di toko hingga 3-5 tahun, tak menutup kemungkinan akan mengeras sehingga daya arbsorbsi atau daya serap terhadap benturan menjadi berkurang.

Tak hanya itu, daya cengkram ke aspal juga berkurang sehingga ban tidak lagi dalam performa maksimalnya.

 

 

 

Lalu berapa usia ban yang ideal, di luar pemakaian?

Dikutip dari laman resmi GT Radial, Product Development PT Gajah Tunggal, menyebutkan bahwa umur ban yang baik di luar pemakaian, tidak berdasarkan pada ukuran waktu melainkan pada kualitas penyimpanan.

Dianjurkan untuk menyimpan ban pada ruangan dengan sirkulasi udara yang mengalir dengan suhu yang relatif stabil.

 

Caranya mudah, Anda cukup meletakkan secara vertikal atau pada rak ban khusus.

Selalu lakukan perubahan titik tumpuan dengan memutar ban secara berkala. Hindari dari tumpuan pada benda yang bersudut atau tajam yang bisa merusak ban.

Hindari peletakan secara horisontal dan menumpuk ban. Jauhkan penyimpanan dari cairan kimia dan terik matahari langsung atau sumber panas yang lain.

Meski telah disimpan dengan metode yang baik, sebaiknya ban tidak dipakai lagi setelah memasuki tahun ke-8. Jangan sampai melebihi 10 tahun karena akan ada perubahan sifat properti pada materialnya.

Dengan kata lain, kualitas penyimpanan ban akan memiliki dampak yang besar pada kinerja dan umur ban.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.