Cerita Prabowo soal Sulitnya Pilih Cawapres 2019

Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto akhirnya menjatuhkan pilihan kepada Sandiaga Uno untuk jadi cawapres di pilpres 2019.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 10 Agu 2018, 00:17 WIB
Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto seusai melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Jakarta, Kamis (9/8). Prabowo hanya mengatakan masih musyawarah untuk menentukan cawapres. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto akhirnya menjatuhkan pilihan kepada Sandiaga Uno untuk jadi cawapres di pilpres 2019.

Prabowo mengaku pemilihan cawapres sebelum akhirnya memutuskan Sandiaga Uno tidak mudah. Proses penentuan cawapres cukup melelahkan.

"Saudara sebagai media berjam-jam digigit nyamuk untuk meliput untuk melaporkan ke masyarakat. Saya pun berunding terus dengan tokoh-tokoh politik dari PKS, PAN dan juga Demokrat" ujarnya saat deklarasi di Jalan Kartanegara, Kamis (9/8/2018).

Diakuinya, membangun suatu koalisi tidak mudah karena banyak yang harus dipertemukan. Dari awal pihaknya sudah katakan bahwa Gerindra, PKS dan PAN sudah membentuk koalisi.

"Bukan dua hari tiga hari kemarin. Tapi berawal dari masalah pelik rawan terutama di Pilkada DKI 2017 lalu," kata dia.

Prabowo menyatakan, koalisi dibentuk untuk mencari solusi penyelesaian masalah mendasar Indonesia yaitu mengalirnya kekayaan Indonesia ke luar. Yaitu proses kesejahteraan info terhambat oleh sistemik.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya