PKS Masih Optimistis Ada Poros Ketiga di Pilpres 2019

Menurut Sohibul, poros ini bakal terbentuk jika PKB dan PAN balik badan.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Agu 2018, 08:06 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (tengah) didampingi Presiden PKS Sohibul dan Petinggi PKS usai pertemuan tertutup di kantor DPP PKS, Jakarta, Senin (30/07). Kedatangan Prabowo membahas Cawapres dan koalisi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman yakin poros ketiga akan terbentuk. Poros ketiga ini lahir bila ada parpol pendukung Jokowi yang kecewa.

Menurut Sohibul, poros ini bakal terbentuk jika PKB dan PAN balik badan.

"Poros ketiga saya kira sangat memungkinkan terjadi. Baik sekarang ini atau nanti Jokowi mengambil keputusan cawapres, mungkin ada yang kecewa bisa saja kan? Itu sangat memungkinkan. Tapi hitungan hari ini, tentu saja yang mungkin membentuk poros ketiga, itu tinggal PKS, dan kalau mau adalah PAN dan PKB," kata Sohibul di DPP PKS, TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa 7 Agustus 2018.

PKS pun sampai saat ini belum menyatakan sikap resmi bakal mendukung Prabowo Subianto. Sebab PKS ingin agar Prabowo memilih kadernya atau berdasarkan ijtimak ulama sebagai cawapres.

Terpisah, Ketua DPP Abu Bakar Al Habsyi mengatakan bahwa waktu sudah mepet bila PKS merapat ke Jokowi. Pendaftaran capres-cawapres sendiri ditutup pada Sabtu 10 Agustus.

"Sebelah sana rasanya waktu yang sudah tidak memungkinkan dan tidak akan ke sana. Kita sudah putuskan, jadi kita akan tetap bersama koalisi di sebelah," ucapnya.

2 dari 2 halaman

Negosiasi PKS dengan Prabowo

PKS sendiri telah sepakat mendukung rekomendasi ijtima ulama yang merekomendasikan Ustadz Abdul Somad dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri sebagai cawapres Prabowo Subianto. Abu Bakar tak mau berspekulasi jauh bila Prabowo tak memilih salah satunya maka PKS akan kabur. Dia optimis Prabowo bakal mentaati usulan umat.

"Apa berani Prabowo ngga ngambil ijtima ulama? Saya nggak yakin. Ijtima ulama itu kan ada dua, pertama Salim yang kedua Abdul Somad, pasti dia akan melobi dua-duanya, katanya sekutu sama PKS, terus nggak dipakai Salim. Oke untuk jalan tengah UAS. Kalau keputusan yang pertama enggak diterima, maka keputusan yang kedua," imbuhnya.

"Nggak mungkin (koalisi milih cawapres) kekunci, politik itu ada rileks-rileksnya," tandas legislator komisi III DPR itu.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Liputan6.com

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya