Bordoll, Bordil Boneka Seks yang Makin Laris

Evelyn Schwarz, 30, adalah pendiri dan pemilik Bordoll, bordil boneka seks. Schwarz membuka Bordoll tahun lalu, setelah ia kesulitan menemukan PSK yang bisa berbahasa Jerman untuk bekerja di bordilnya.

Oleh DW.com diperbarui 13 Jul 2018, 12:30 WIB
Mainan Seks (STR / AFP)

Liputan6.com, Jakarta Evelyn Schwarz, 30, adalah pendiri dan pemilik Bordoll, bordil boneka seks. Schwarz membuka Bordoll tahun lalu, setelah ia kesulitan menemukan PSK yang bisa berbahasa Jerman untuk bekerja di bordilnya. "Saya lalu melihat video tentang bordil boneka seks di Jepang, dan saya rasa ini bisa diterapkan di Jerman," ujar Schwarz.

Pada mulanya ia membeli empat boneka seks dari Cina. Tidak perlu waktu lama untuk mendapatkan pelanggan. Schwarz kemudian membeli lebih banyak boneka lagi. Harga boneka seks antara 1.000 dan 2.000 Euro . "Boneka tidak sensitif, cantik, tidak pernah sakit, bisa melayani kebutuhan apapun dari pelanggan," ujar Schwarz.

Pelanggan bisa membawa bonekanya ke ruang BDSM. Ada 12 boneka yang bisa dipilih, termasuk satu boneka seks pria dan boneka "shemale" yang punya payudara dan penis. Untuk layanan satu jam, pelanggan harus membayar 80 Euro atau sekitar 1,3 juta Rupiah.

Setiap hari ada lima hingga 12 pelanggan yang datang. Kebanyakan pria, tapi ada juga perempuan dan pasangan. Schwarz punya asisten yang membersihkan boneka seks, memakaikan baju boneka dan mendandaninya. Bagaimana cara boneka dibersihkan adalah "rahasia perusahaan", ujar Schwarz. Yang jelas, setiap selaesai "dipakai" boneka dibersihkan, dimandikan dan melalui proses desinfeksi.

 

2 dari 2 halaman

Datang kembali

Mainan Seks (Isaac Lawrence / AFP)

Schwarz mengatakan, 70 persen pelanggannya datang kembali untuk menyewa boneka seks. Pelanggannya berasal dari berbagai kalangan; muda, tua, kaya, miskin, "seperti di bordil biasa." Ada juga pelanggan yang ingin mendapatkan pengalaman baru atau bahkan belum pernah berhubungan seks dengan orang. Batas minimal umur pelanggan bordil Schwarz adalah 18 tahun.

Schwarz bercerita, "Banyak yang datang kesini memiliki masalah sosial dan tidak bisa berinteraksi dengan orang. Mereka tidak bisa kontak mata dan hanya menatap ke lantai saat berbicara." Tapi ada juga pelanggan dengan fantasi seksual yang berbahaya. "Lebih baik membiarkan mereka bersikap keras terhadap boneka ketimbang pada perempuan sungguhan," tambah Schwarz.

Setiap bonek seks rata-rata bisa digunakan selama enam bulan. Sejak Bordoll dibuka bulan April 2017, sudah 10 boneka yang rusak. Biasanya boneka seks yang tidak bisa digunakan lagi, dijual sebagai boneka bekas.

Bordoll bukan satu-satunya bordil boneka di dunia. Ada belasan di Jepang, dan satu yang baru buka di Barcelona, dan ada layanan escort boneka di Berlin. Tren muncul bersamaan dengan pengembangan robot seks dengan kecerdasan buatan yang berpotensi untuk digunakan di bordil. Tapi Schwarz pesimis. Menurutnya robot semacam itu terlalu mahal dan biaya perawatannya tinggi. Penulis: Chase Winter (DW/vlz/as)

Mainan Seks (STR / AFP)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya