Bedoyo Manten, Tarian Sakral nan Unik

Menjelang perhelatan akbar pernikahan putri bungsu Sultan Hamengku Buwono X Ahad (16/10) besok, sejumlah penari terus mempersiapkan diri dengan berlatih menarikan tarian sakral Bedoyo Manten.

oleh Liputan6 diperbarui 15 Okt 2011, 13:17 WIB
Liputan6.com, Yogyakarta: Menjelang perhelatan akbar pernikahan putri bungsu Sultan Hamengku Buwono X, Ahad (16/10) besok, sejumlah penari terus mempersiapkan diri. Mereka berlatih menarikan tarian sakral Bedoyo Manten.

Nuansa sakral langsung terasa saat para penari Bedoyo Manten menjalani latihan terakhir di Ndalem Yodoningratan, Keraton Yogyakarta, Jumat (14/10) malam. Para penari patut berbangga hati pasalnya mereka terpilih membawakan tarian sakral yang hanya boleh dipentaskan pada pernikahan Gusti Raden Ajeng Nurastuti Wijareni dengan Achmad Ubaidillah.

Tarian yang diciptakan pada 1942 silam oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX itu dikhususkan untuk acara pernikahan putri-putrinya akan dipentaskan selama hampir satu jam. Tarian ini istimewa karena hanya boleh dibawakan oleh enam penari keraton yang masih gadis.

Tarian Bedoyo Mante diringi lantunan gamelan, trompet, dan biola. Tarian ini menceritakan tentang pasangan yang memadu kasih.

Sebelumnya, Keraton Yogyakarta menggelar gladi resik, prosesi penjemputan calon mempelai pria dari Ndalem Mangkubumen menuju Bangsal Kesatriyan, Keraton Yogyakarta. Prosesi penjemputan ini dilakukan dengan kirab menggunakan tiga kereta dan pengawalan prajurit berkuda [baca: Keraton Yogyakarta Gelar Gladi Resik].(ADI/BOG)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya