Kementerian BUMN Masih Evaluasi IPO Anak Usaha BUMN

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan sedang siapkan sejumlah anak usaha BUMN untuk melepas saham ke publik.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 05 Jul 2018, 15:41 WIB
Volume perdagangan hingga sesi siang ini tercatat sebanyak 3,795 miliar saham senilai Rp 1,982 triliun. Sebanyak 163 saham naik, 111 saham melemah dan 89 saham stagnan, Jakarta, Jumat (25/11). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan sedang siapkan sejumlah anak usaha BUMN untuk melepas saham ke publik. Dana hasil penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) akan digunakan untuk pengembangan usaha.

Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN, Aloysius Kiik Ro memberi sinyal bakal ada perusahaan atau anak usaha BUMN lain yang akan IPO. Salah satu anak usaha BUMN yang akan catatkan saham yaitu PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) .

"Yang lain-lain itu kita masih preparasi. Kita inginnya ukurannya itu lumayan sizeable, kurang lebih 100 juta dolar Amerika Serikat (USD) ke atas. Itu mereka masih melakukan evaluasi," ujar dia di Jakarta, Kamis (5/7/2018).

Dia menyebutkan, perseroan-perseroan berpelat merah seperti IKT memang go public agar bisa menambah modal untuk melakukan pengembangan usaha.

Sementara itu, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi, menyambut baik banyaknya perusahaan BUMN yang beraktivitas di lantai bursa. Menurutnya, itu bantu meningkatkan minat investor terhadap Pasar Modal Indonesia.

"Kita siap untuk bantu meningkatkan BUMN atau anak perusahaannya untuk go public," tegas dia.

Inarno pun menekankan, BEI siap menyambut kehadiran perseroan milik negara lain yang akan melepas saham. "Pasti kita siap untuk mendukung itu,"kata dia.

Sebelumnya, anak usaha BUMN yang telah IPO ialah PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk (GMFI). Disusul oleh PT PP Presisi dan PT Wika Gedung. Kemudian PT Jasa Armada Indonesia.

 

2 dari 2 halaman

3 Anak Usaha BUMN Bakal Jual Saham pada Semester I

Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,33% atau 18,94 poin ke level 5.693,39, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut ada 16 perusahaan yang akan mencatatkan saham perdananya (Innitial Public Offering/IPO) di BEI sepanjang semester I-2018. Tiga di antaranya merupakan anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 

"Sudah ada 16 di pipeline untuk IPO sampai sekarang," kata Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI, Hamdi Hassyarbaini di Jakarta, Jumat 9 Maret 2018.

Dia mengaku, minat perusahaan untuk go public pada semester I ini cukup banyak. Alasannya karena kondisi makro ekonomi Indonesia terus membaik. 

"Kondisi makro kita kan bagus yah sekarang. Makanya semester I tahun ini jumlahnya banyak (IPO)," ujar Hamdi. 

Hamdi lebih jauh menjelaskan, dari 16 perusahaan yang akan listing di BEI, tiga di antaranya merupakan anak usaha perusahaan pelat merah, yaitu PT BRI Syariah, PT Tugupratama Indonesia, dan PT Wijaya Karya Realty (WIKA Realty).

Sementara untuk target listing 16 perusahaan tersebut, diungkapkannya akan dilakukan di semester I-2018 dengan menggunakan buku Desember.

"Ya kalau di pipeline kita usahakan semester I. Pakai buku Desember. Ya mudah-mudahan mereka bisa," kata dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya