Guardiola Bantu Perbaiki Kapal Pencari Pengungsi

Guardiola menawarkan dana hingga mencapai 150 ribu euro.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 13 Jun 2018, 14:45 WIB
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, memeluk Yaya Toure usai laga melawan Brighton and Hove Albion di Stadion Etihad, Rabu (9/5/2018). Laga tersebut menjadi ajang perpisahan sang pemain bersama The Citizens. (AFP/Paul Ellis)

Liputan6.com, Jakarta Dalam beberapa hari belakangan ini, Pep Guardiola menuai kritik dari pemainnya di Manchester City, Yaya Toure. Pemain senior di skuat The Citizens itu berkoar kalau Guardiola merupakan tipikal pelatih rasial yang tidak suka terhadap pemain-pemain asal Afrika. 

Komentar ini juga memicu berbagai pro dan kontra. Guardiola sendiri sudah merespons dan menyatakan bahwa Toure hanya pembual dan hanya ingin mendiskreditkannya saja. 

Tudingan Toure memang membuat reputasi Guardiola tercoreng. Namun, di balik tuduhan tersebut, Guardiola sebenarnya dikenal sebagai sosok dermawan. Seperti dilansir dari AS, mantan pelatih Barcelona itu bahkan tidak ragu mengeluarkan uang pribadinya untuk amal. 

Oscar Campos, pemimpin Proactiva Open Arms wilayah Barcelona atau dikenal dengan sebutan Badalona, dalam wawancara dengan radio RAC1 mengungkap kebaikan Guardiola. Menurutnya, pelatih berkepala plontos itu telah mengeluarkan uang pribadinya untuk membantu mereka memperbaiki kapal Open Arms yang tengah berada di Italia. 

Kapal ini sudah tidak beroperasi selama beberapa pekan karena rusak. Padahal, Open Arms digunakan mencari dan menyelamatkan pengungsi yang bertolak ke Eropa lewat jalur laut. "Guardiola datang kepada kami dan menawarkan 150 ribu euro," kata Campos. 

2 dari 2 halaman

Puncak Pengungsi

Manajer Manchester City asal Spanyol, Pep Guardiola. (AFP/Ben Stansall)

Belakangan ini pengungsi memang kerap menyerbu Eropa. Mereka terpaksa meninggalkan kampung halamannya untuk menghindari perang dan kerusuhan. Sebagian dari para pengungsi ini memilih menggunakan jalur laut dengan kapal yang terkadang tidak layak. 

Tidak jarang yang ditumpangi rusak dan karam. Akibatnya, para penumpangnya terkatung-katung di lautan. Bahkan tidak sedikit yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. 

Open Arms selama ini digunakan untuk membantu para pengungsi menuju Eropa. Itu sebabnya Proactiva Open Arms berusaha menggalang dana agar segera bisa mengoperasikan kembali kapal tersebut. Apalagi saat ini sudah memasuki musim panas, di mana para pengungsi yang bertolak menuju Eropa biasanya bakal meningkat pesat. 

"Dukungan juga datang dari atlet-atlet yang berusaha membantu kami membuat kapal tersebut kembali berjalan kembali," ujar Campos menambahkan. 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya