TNI Instruksikan Anggotanya Tahan Diri terkait Penusukan di Depok

TNI AD meminta kasus pengeroyokan dua polisi di Cijantung juga tak dikaitkan dengan peristiwa penusukan.

oleh Andry Haryanto diperbarui 12 Jun 2018, 11:11 WIB
Proses pemakaman Serda Darma Aji, korban penusukan oleh anggota Brimob (Merdeka.com/Dok. Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Markas Besar Angkatan Darat menegaskan mempercayakan penuntasan kasus penusukan dua anggotanya oleh oknum Brimob di Depok, Jawa Barat, kepada Polri. Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat Brigjen TNI Alfret Denny Tuejeh berharap peristiwa itu adalah yang terakhir kali.

"TNI AD telah menekankan ke seluruh jajaran agar dapat menyikapi kejadian dengan baik dan jangan mengambil langkah-langkah atau tindakan yang justru akan merugikan diri sendiri maupun Institusi," ujar Denny dalam keterangan pers yang diterima Liputan6.com, Selasa (12/6/2018).

TNI menekankan soliditas dan sinergitas dengan Polri. Terlebih menjelang pelaksanaan Asian Games 2018.

Denny juga meminta semua pihak menyaring dan menjaring berita secara cerdas dan bijak. Ia khawatir ada pihak yang menunggangi kasus tersebut.

"Situasi seperti saat ini, sangat mudah dimanfaatkan pihak lain untuk memprovokasi dan mengadu domba Institusi TNI dan Polri," Lulusan Akmil 1988 ini berujar.

Kadispenad juga berharap agar peristiwa yang terjadi beberapa hari lalu di Cijantung agar tidak begitu saja dikaitkan dengan peristiwa di Depok. Dua polisi dikeroyok dalam insiden tersebut.

 

2 dari 2 halaman

Orang Tak Dikenal

Menurut Alfret, pelaku adalah kelompok orang tidak dikenal atau OTK. "Kita tidak boleh berasumsi bahwa setiap peristiwa selalu terkait, oleh karenanya semuanya harus bisa menahan diri untuk tidak berpolemik," pungkas Brigjen TNI Denny Tuejeh.

Menurut dia, kasus di Depok itu merupakan momentum menata sinergitas dan soliditas ini secara terstruktur.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya