Harap Maklum, Ini Alasan Respons PLN Yogyakarta Lambat Saat Libur Lebaran

Cek alasan lambatnya respons PLN Yogyakarta saat libur Lebaran.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 14 Jun 2018, 19:01 WIB
PR yang menghantui PLN Yogyakarta setiap libur Lebaran adalah kepadatan arus lalu lintas yang menghambat pelayanan kepada pelanggan.

Liputan6.com, Yogyakarta - PLN Yogyakarta masih memiliki satu pekerjaan rumah (PR) yang butuh perhatian serius terutama saat musim liburan, termasuk libur Lebaran. Mereka masih terkendala merespons keluhan pelanggan.

"Sebenarnya ini PR reguler juga, tetapi saat musim liburan," ucap Manajer PLN Yogyakarta, Eric Rossi Pryo Nugroho, beberapa waktu lalu.

Sekalipun memiliki call center, PLN tetap harus menghubungkan petugas di rayon dengan pelanggan yang bersangkutan. Proses menghubungkan ini relatif lama dan tidak bisa seketika alias harus menunggu beberapa jam sejak keluhan diterima.

Kepadatan arus lalu lintas menjadi alasan utama. Terlebih, jika lokasi rumah pelanggan harus melewati rute atau jalan utama.

"Ketika libur Lebaran, semakin banyak warga yang datang, mudik atau berwisata, keterlambatan akan terulang lagi," ucapnya.

Meskipun demikian, untuk meminimalkan keterlambatan respons, PLN Yogyakarta sudah menerapkan instruksi antarrayon. Kebijakan ini memungkinkan antarrayon berkoordinasi atau saling memerintah.

Sepanjang libur Lebaran, PLN Yogyakarta menyiagakan 34 regu di tujuh area, sembilan truk crane untuk perbaikan apabila ada tiang roboh atau patah, dan layanan call center 24 jam.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Antisipasi Dampak Letusan Merapi

PR yang menghantui PLN Yogyakarta setiap libur Lebaran adalah kepadatan arus lalu lintas yang menghambat pelayanan kepada pelanggan.

Eric menuturkan untuk melaporkan kondisi terkini Gunung Merapi, PLN memiliki kantor cabang di Pakem yang selalu up date.

Dampak letusan Gunung Merapi pada 11 Mei 2018, juga sudah dilaporkan.

"Laporannya kondisi berdebu, seperti di gardu induk Kentungan ada penumpukan debu, tetapi tidak mengganggu aktivitas," kata Eric.

Ia menjelaskan, material vulkanik tidak merusak secara langsung. Sifat material yang menggumpal menjadi debu yang menempel pada isolator. Apabila terjadi tumpukan abu bercampur hujan maka bisa menimbulkan arus pendek.

Kondisi terparah yang dialami PLN Yogyakarta pada erupsi Merapi 2010. Saat itu, sekitar 300 trafo terkena lahar, bukan lagi tumpukan material atau debu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya