Jadi Penghuni Baru TSTJ Solo, Singa Afrika Stres

Singa afrika itu akan mengalami stres saat masa transisi antara 3-7 hari tergantung dengan keramaian pengunjung.

Oleh SoloPos.com diperbarui 12 Jun 2018, 07:02 WIB
Singa Afrika betina (Panthera Leo) bernama Eka tidur di kandangnya di kompleks Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), Solo, Jumat (8/6 - 2018). (Solopos/M. Ferri Setiawan)

Solo - Ada satwa baru yang menjadi penghuni Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo. Eka, seekor singa afrika (Panthera leo) betina berusia enam tahun tiba di TSTJ Solo pada Kamis, 7 Juni 2018, malam setelah menempuh perjalanan 6 jam dari Taman Margasatwa Serulingmas, Banjarnegara.

Informasi yang diterima Solopos.comsinga afrika ini merupakan satwa yang ditukar dalam program tukar-menukar satwa dengan kebun binatang di Banjarnegara itu. 

Dokter Hewan TSTJ Solo, Siti Nuraini, mengatakan singa masih dalam kondisi stres setelah tiba di TSTJ. "Itu terjadi karena hewan baru pindah kandang," ungkap Siti saat berbincang dengan wartawan, Jumat, 8 Juni 2018.

Sebelumnya, TSTJ telah menukar dua ekor kanguru tanah dan seekor monyet beruk lebih dari dua tahun lalu. Kini, Eka menjadi satu-satunya singa betina yang menghuni TSTJ.

Pihak pengelola kebun binatang berencana menambah koleksi singa dengan mengadakan tukar-menukar satwa. Penambahan ini salah satunya untuk mencarikan pasangan bagi singa betina.

Siti menambahkan kegiatan tukar-menukar satwa antar lembaga konservasi kini berlangsung cukup rumit. Pasalnya, selain MoU antar lembaga, juga harus ada MoU dengan pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat.

"Sudah ada pembicaraan antara Pak Bimo (Bimo Wahyu Widodo, Dirut TSTJ) dengan pihak Bali Zoo," kata Siti.

Siti mengatakan Eka akan mengalami stres saat masa transisi antara 3-7 hari. Rentang itu masih tergantung dengan keramaian pengunjung. "Kalau pengunjung semakin banyak biasanya stres bertambah lama. Tekanan itu bisa membuat singa bertambah agresif," katanya.

Namun Siti optimistis Eka dapat dengan cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Selain karena kondisinya yang sehat, faktor perjalanan yang tak terlalu lama juga ikut mempengaruhi. Eka tiba di TSTJ setelah sebelumnya menempuh perjalanan 6 jam dari Banjarnegara.

"Tidak banyak gangguan jadi seharusnya dapat lebih cepat menyesuaikan diri," kata Siti.

Dalam kondisi normal, seekor singa betina dapat menghabiskan 4,5 kg daging ayam segar tiap hari. Siti menambahkan, saat pertama tiba di TSTJ, singa afrika ini sempat diberi vitamin dan berada dalam kandang steril. Tujuannya untuk melokalisasi apabila ada penyakit bawaan. Namun sejauh ini Eka dalam keadaan sehat.

Baca berita menarik lainnya dari Solopos.com di sini.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya