Usai BI Naikkan Suku Bunga Acuan, IHSG Dibuka Menguat

Sebagian besar indeks saham acuan kompak menguat. Hanya indeks acuan DBX yang bergerak di zona merah.

oleh Arthur Gideon diperbarui 31 Mei 2018, 09:16 WIB
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada pembukaan perdagangan Kamis ini. Seluruh sektor mencatatkan penguatan. 

Pada prapembukaan perdagangan saham, Kamis (31/5/2018), IHSG bergerak menguat 26,20 poin atau 0,44 persen ke posisi 6.037,26. Penguatan ini berlanjut pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB, IHSG naik 38,80 poin atau 0,67 persen ke posisi 6.051,17. Indeks saham LQ45 juga naik 0,78 persen ke posisi 971,71.

Sebagian besar indeks saham acuan kompak menguat. Hanya indeks acuan DBX yang bergerak di zona merah.

Sebanyak 148 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Kemudian 30 saham melemah dan 90 saham diam di tempat.

Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.054,93 dan terendah 6.036,37. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 13.043 kali dengan volume perdagangan 224,5 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 233 miliar.

Investor asing beli saham Rp 22 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.956.

Seluruh sektor saham bergerak di zona hijau yang dipimpin oleh sektor pertambangan yang naik 1,75 persen. Penguatan berikutnya dibukukan oleh sektor barang konsumsi yang naik 1 persen dan sektor keuangan yang melambung 0,72 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham BULL naik 13,33 persen menjadi Rp 136, dan mencatatkan penguatan terbesar.

Disusul saham ETWA mendaki 12,90 persen ke posisi Rp 105 per saham, dan saham SAFE naik 10 persen ke posisi Rp 220 per saham.

Saham yang melemah antara lain saham BNBR turun 24,80 persen ke posisi Rp 376 per saham, saham TRUK tergelincir 9,46 persen ke posisi Rp 670 per saham, dan saham BPFI susut 7,87 persen ke posisi Rp 585 per saham.

2 dari 2 halaman

Prediksi Analis

Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji meramalkan IHSG berpotensi melemah. Menurutnya, IHSG berpotensi menuju ke area level support.

"Hari ini IHSG cenderung berpeluang koreksi wajar. Kira-kira kisarannya berada di 5.942 hingga 6.130," tutur dia dalam analisisnya, Kamis (31/5/2018).

Sementara analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya mengatakan hal yang sama. Ia memprediksi IHSG akan melanjutkan pelemahan hari ini.

"Mengakhiri bulan kelima di 2018, kondisi pergerakan IHSG masih terlihat sedang berusaha untuk dapat menggeser rentang konsolidasi ke arah yang lebih baik," ujarnya.

Namun, kata William, fundamental ekonomi Indonesia diprediksi mampu untuk menopang IHSG dalam beberapa waktu mendatang. Tak hanya itu, pasca-rilis data ekonomi suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) diharapkan dapat memberikan sentimen terhadap IHSG.

Senada, analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi meramalkan IHSG berpeluang melemah. Rentan pergerakan IHSG akan berada di 5.958-6.138.

"IHSG akan berada pada level support neckline double bottom di kisaran level 6.000," tuturnya.

 

 Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya