Doa Waisak: Harmonis di Tengah Keragaman

Menurut Hendrik, dalam ajarannya, Buddha selalu menyampaikan pesan-pesan perdamaian.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 29 Mei 2018, 17:41 WIB
Seorang biksu berjalan di depan umat Buddha yang merayakan Hari Raya Waisak 2562 BE/2018 di Wihara Ekayana Arama, Jakarta Barat, Selasa (29/5). Puja Bakti Massal Waisak 2562 BE diikuti oleh ribuan umat Buddha. (Liputan6.com/JohanTallo)
Liputan6.com, Jakarta - Perayaan Hari Raya Waisak 2562 di Wihara Mahavira Graha Pusat, Ancol, Jakarta Utara, berjalan penuh khidmat. Ratusan umat Buddha hadir bergantian memasuki ruang peribadatan.
 
Perayaan Waisak kali ini mengusung tema 'Waisak Membawa Kebahagiaan Harmonis dalam Bermasyarakat'.
 
Hendrik, warga Penjaringan yang datang bersama keluarganya, mengaku dalam ibadah kali ini berdoa khusus untuk keharmonisan hidup berbangsa dan bermasyarakat.
 
"Sama keluarga, ya tadi ada doa khusus lah. Pas lihat masuk kan temanya ada keharmonisan, ya saya berharap semoga bangsa kita tetap bersama, harmonis, jangan ada keributan karena beda atau tidak sepaham," beber dia.
 
Menurut Hendrik, dalam ajarannya, Buddha juga selalu menyampaikan pesan-pesan perdamaian. Dia menambahkan, keragaman justru menjadi kelebihan bangsa Indonesia.
 
"Ya damai-damai aja. Saya sih nggak ngerti ada Pilkada atau apa, yang penting hidup damai tidak ada musuhan. Kita banyak macamnya (suku bangsa) kan malah bagus," imbuh Hendrik di hari raya Waisak.
 
 
2 dari 2 halaman

300 Personel Jaga 19 Wihara

Pemindahan api dari sumber api abadi di Mrapen ke sebuah obor untuk kemudian dibawa marathon ke Candi Mendut. (foto: liputan6.com/edhie prayitno ige)
Wakapolres Jakarta Utara AKBP Adi Vivit mengatakan, pihaknya all out mengamankan Hari Raya Waisak. Sebab, ancaman kamtibnas bisa terjadi di mana saja. Pihaknya pun belajar dari peristiwa bom di tiga gereja Surabaya.
 
"Kita tidak ingin ada ancaman yang terjadi seperti beberapa waktu lalu. 
Ini bentuk antisipasi dan kesiapan kita, tentunya ancaman teroris ini bisa terjadi di mana pun dan kapan pun," jelas Adi.
 
Adi melanjutkan, ada 19 Wihara yang menggelar perayaan Waisak di Jakarta Utara. Dan setiap Wihara dipimpin oleh perwira di jajaran Polres maupun Polsek. Personel Intel pun disebar. 
 
"Masing-masing Wihara ada perwira pengendali. Pola terbuka dan tertutup. Jadi 300 personil dikerahkan," ujar dia.
 
Terakhir Adi mengimbau agar warga atau peserta perayaan Waisak tidak alergi dengan pemeriksaan. Sebab, hal itu dilakukan semata-mata hanya untuk keamanan dan kenyamanan pengunjung.
 
"Metal detector itu protap kita pada saat mengecek pengunjung ataupun temen yang ingin melaksanakan ibadah, kita protap menggunakan metal detector," dia memungkasi.
 
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya