Viral, Video Saling Mencintai Ini Begitu Menyentuh Hati

Sebuah video yang beredar di jejaring sosial membuat kita terenyuh. Apa isi video tersebut?

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 14 Mei 2018, 16:00 WIB
Sejumlah warga berkumpul di dekat lokasi serangan bom mobil bunuh diri yang menargetkan tentara asing di Kabul, (2/3). Ledakan menewaskan satu orang dan melukai empat lainnya. (AFP Photo/Wakil Kohsar)

Liputan6.com, Jakarta - Aksi bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo kemarin, Minggu (13/5/2018), tentu membuat keadaan mencekam dan menimbulkan keresahan dan saling curiga di masyarakat.

Kondisi tersebut tentu membuat publik, khususnya para pengguna jejaring sosial, saling mengingatkan bahwa aksi tersebut tidak menyangkut agama apa pun. Selain itu, warganet juga meminta agar masyarakat tidak takut dan mengecam aksi para teroris tersebut.

Sebuah video yang beredar di jejaring sosial membuat kita terenyuh. Dalam video berdurasi lebih dari dua menit tersebut terlihat bagaimana sebuah negara hancur lebur karena isu agama, hingga membuat negara tersebut menjadi tempat bersarangnya teroris. 

"4 tahun Suriah berantakan karena isu agama. Libya sekarang hancur menjadi negara gagal tempat bersarangnya teroris. Irak setiap minggu terjadi minimal satu kali bom bunuh diri di pusat keramaian dan tempat ibadah yang menewaskan banyak orang. Belajar dari situasi mereka, kita menjadi paham bahwa keagamaan itu sangat mahal harganya. Layaknya kehidupan normal, tidak ada yang mengira akan berubah menjadi 180 derajat," demikian sepenggal isi dalam video tersebut.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Selain itu, video tersebut juga memperingatkan kita untuk tidak percaya dengan siapa pun orang yang membawa jargon agama untuk saling membenci orang yang berbeda paham. Jika hal tersebut tidak diterapkan, maka akan ada celah negara kita akan berantakan seperti negara-negara tersebut. 

"Kita tidak ingin bernasib sama dengan apa yang terjadi di Suriah, Irak atau Libya. Syukuri kemerdekaan ini dengan hidup damai dan saling menghargai dan saling menghormati.

Agama bukan untuk menebar kebencian, karena puncak dari agama adalah cinta. Mari kita jaga apa yang sudah ada, apa yang sudah diperjuangkan, apa yang sudah diajarkan oleh pendahulu kita.

Kita bisa menikmati kemerdekaan ini karena pendahulu kita mengedepankan sikap saling asah dan saling asuh. Mengajarkan untuk menebar sikap belas kasih kepada siapapun tanpa memandang suku, ras, agama, atau apapun. sebagaimana telah dicontohkan sang maha rahim. yang selaly membagi cahaya matahari kepada setiap mahluk di bumi."

Aksi para teroris tersebut tentu bertentangan dengan nilai agama dan kemanusiaan, karena semua agama menolak terorisme dengan alasan apapun. Jadi, kita harus waspada terhadap upaya adu domba dan saling curiga di masyarakat.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya