Ngobrol Bareng: Jalan Politik Jenderal Purnawirawan Djoko Santoso

Duduk sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Djoko merancang strategi partai bersama seniornya di militer sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Apr 2018, 14:25 WIB
Panglima TNI Djoko Santoso (kanan), dan Menhan Purnomo Yusgiantoro, dalam raker dengan Komisi I DPR. Rapat membahas masalah aktual bidang pertahanan dan TNI serta persoalan rumah dinas TNI.(Antara)

Liputan6.com, Jakarta - "Hakikatnya orang pensiun itu menunggu mati."

Jenderal purnawirawan Djoko Santoso tampak sibuk akhir-akhir ini. Lepas jabatan terakhir sebagai Panglima TNI 2010, jenderal bintang empat yang pernah menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) memilih jalur politik.

Duduk sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Djoko merancang strategi partai bersama seniornya di militer sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

"Bukan saya sendiri, tapi banyak kawan-kawan yang apabila partai akan menentukan kebijakan, merumuskan strategi kita musyawarahkan bersama-sama," ujar Djoko di kediamannya di kawasan Cipayung, Jakarta Timur, Minggu 15 April 2018.

Djoko menolak pernyataan bahwa dia diberikan karpet merah oleh partai yang dimotori seniornya sehingga bisa duduk di struktur kepartaian.

Pendidikan politik saat berada di Akademi Militer, menjadi modal Djoko meniti karir politiknya.

Mantan KSAD Jenderal (Purn) Djoko Santoso. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

"Saya masuk ke partai tidak ada janji apa-apa dari partai, juga tidak dapat apa-apa dari partai. Saya masuk Gerindra karena hati nurani saya cocok dengan Gerindra," kata Djoko.

Berikut petikan wawancara Anisyah Al Faqir dari merdeka.com dan Heppy Wahyudi dari Liputan6.com bersama Djoko Santoso.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya