Usai Pembunuhan di Cawang, Pelaku Tak Bisa Tidur

Pelaku pembunuhan di Cawang, Jakarta Timur, Petrus Paulus Ualubun mengaku sulit tidur usai menghabisi nyawa AR (34).

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 18 Apr 2018, 18:22 WIB
Polisi ungkap pembunuhan di Cawang, Jakarta Timur. (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Pelaku pembunuhan di Cawang, Jakarta Timur, Petrus Paulus Ualubun mengaku sulit tidur usai menghabisi nyawa AR (34). Korban yang diketahui sebagai penyuka sesama jenis itu tewas dengan enam tusukan.

"Menyesal. Enggak bisa tidur malam itu," ujar Petrus di Mapolres Jakarta Timur, Rabu (18/4/2018).

Menurut dia, saat bertemu di belakang kampus perguruan tinggi swasta kawasan Cawang, Jakarta Timur, korban sempat berusaha meraba kemaluannya. Namun, dia sigap mengelak.

"Menghindar," kata Petrus.

Pria berusia 21 tahun itu pun membantah sebagai penyuka sesama jenis. Dia sendiri memiliki kekasih dan menyatakan tidak berorientasi seksual menyimpang.

"Suka (cewek). Punya cewek," tersangka pembunuhan di Cawang, Petrus menandaskan.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Sapta Maulana mengatakan, pelaku nekat menghabisi nyawa korban lantaran kesal diajak berhubungan intim sesama jenis.

"Pelaku merasa kesal karena saat chat di WA, korban mengajak pelaku berhubungan sesama jenis. Ternyata pelaku tidak suka hal tersebut sehingga merasa kesal," kata Sapta.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Berawal dari Ponsel

Pengungkapan kasus ini berawal dari pemeriksaan ponsel korban pembunuhan di Cawang yang mengarahkan kepada terduga pelaku. Isi komunikasi pesan singkat antara korban dan pelaku membuat polisi bergegas mengamankan pelaku usai olah TKP.

"Ternyata saat itu di kos diduga pelaku kosong dan barang-barangnya dibawa pelaku. Kami ambil kesimpulan yang bersangkutan akan kabur. Dari situ kami dalami informasi teman-temannya. Menuju ke tempat awal pelaku dan korban bertemu. Di belakang kampus daerah Cawang," Sapta menandaskan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya