PLN Siap Pasok Listrik 1 Miliar VA untuk Pelanggan Industri di Bekasi

PLN menyiapkan daya sebesar 1 miliar Volt Ampere (VA) untuk memasok kebutuhan listrik bisnis dan industri di Bekasi

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 18 Apr 2018, 16:40 WIB
Petugas PLN memperbaiki Menara Sutet di Jalan Asia Afrika, Jakarta, Rabu (12/8/2015). Pekerjaan tersebut mengandung resiko besar karena jaringan listrik masih dipelihara tanpa dipadamkan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) menyiapkan daya sebesar 1 miliar Volt Ampere (VA) untuk memasok kebutuhan listrik bisnis dan industi di kawasan Bekasi. Totalnya sebanyak ‎56 pelanggan dan calon pelanggan melalui transaksi pasang baru dan tambah daya listrik.

Direktur Human Capital Management PLN Muhamad Ali mengatakan, 35 perusahaan telah menandatangani Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) dengan PLN. Selain itu, sebanyak tiga perusahaan meneken perjanjian dengan PLN sebagai bentuk kesepakatan yang akan ditindaklanjuti ke tahap berikutnya. Satu perusahaan menandatangani Head of Agreement, sedangkan 17 sisanya adalah perusahaan sedang menjajaki kerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang kelistrikan itu. 

 

“Kami mengajak kepada pengusaha untuk tidak ragu berinvestasi karena listriknya kami sediakan. Kami juga mengajak para Kepala Daerah untuk menarik investor ke daerahnya dalam rangka memajukan perekonomian,” kata Ali di Jakarta, Rabu (18/4/2018).

General Manager (GM) PLN Distribusi Jawa Barat, Iwan Purwana melanjutkan,‎ pelanggan maupun calon pelanggan industri, bisnis dan lembaga berasal dari berbagai segmen industri mulai dari pengembang properti, perusahaan manufaktur, dan lembaga pelayanan seperti rumah sakit.

“Hampir seluruh perusahaan maupun lembaga-lembaga tersebut mengajukan permohonan listrik tegangan menengah maupun tegangan tinggi dengan daya 345 ribu VA sampai 280 juta VA,” tutur Iwan .‎

Menurut Iwan, PLN siap memenuhi kebutuhan listrik yang dibutuhkan. Pasalnya, daya listrik yang tersedia sudah sangat cukup, infrastruktur, dan sarana pendukungnya juga sudah sangat mumpuni.

"Kami sangat terbuka untuk menerima pengembangan investasi dari jenis industri apapun dengan kualitas pelayanan yang sangat terbaik,” pungkas Iwan.

Untuk diketahui, pada 2017, posisi Ease of Doing Business Indonesia berada pada peringkat 72 dari 190 negara. Salah satu aspek dari posisi tersebut, antara lain kemudahan untuk mendapat listrik atau Ease of Getting Electricity pada sudah berada pada peringkat 38 di tahun lalu. PLN menargetkan bisa naik ke peringkat 26 pada 2018. 

2 dari 2 halaman

Amankan Listrik Jakarta Saat Asian Games, PLN Rogoh Rp 2 Triliun

Hujan deras turun di malam hari pada 18th Asian Games Invitation Tournament di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Minggu (11/2) tempat cabang atletik dilombakan. (Bola.com/Peksi Cahyo)

PT PLN (Persero) memastikan pasokan listrik Jakarta aman saat acara akbar Asian Games pada 18 Agustus-2 September 2018 mendatang. Demi menyukseskan Asian Games di Jakarta, PLN merogoh kocek Rp 2 triliun untuk memperkuat listrik Ibu Kota. 

Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PLN Haryanto WS menjelaskan, perseroan telah menyiapkan lima lapis cadangan listrik yakni PLN 1, PLN 2, PLN 3, genset pelanggan dan kelima UPS (uninterruptible power system).  

"PLN siap memberikan berapa saja yang diminta panitia, misal untuk tambah AC dan sebagainya. Kami siap memberikan yang terbaik," kata Haryanto di Nusa Dua, Bali, Kamis (12/4/2018). 

Dia menuturkan, saat ini perseroan telah melakukan penambahan cadangan listrik di beberapa lokasi misal sebesar 15 mega watt (MW) di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta. 

Selain menyiapkan lima lapis pengamanan listrik, ucap dia, PLN juga menyiapkan sejumlah upaya lain dalam rangka meningkatkan layanan listrik di Jakarta-Banten. 

Pertama, membangun kabel-kabel penghantar baru dan mengganti yang lama. Kabel itu ditarik dari pembangkit di Jawa-Bali, khusus untuk Asian Games. 

"Sebab kebutuhan listrik bukan hanya untuk GBK, tetapi juga ke hotel, restoran, serta terutama untuk para pelanggan," lanjut dia. 

Untuk pembaruan kabel, yang akan dikerjakan misal di daerah Kebon Sirih ditarik kabel dari Gambir, kemudian dari Dukuh Atas ke Menteng. 

Selain menambah dan memperbaharui kabel penghantar, PLN juga menambah pasokan pembangkit listrik baru, yakni PLTG di Tanjung Priok sebesar 600 MW yang diperkirakan selesai akhir Juli 2018.

Proyek ini masuk ke program 35.000 MW dan dikelola Indonesia Power PMTG Unit 4. 

"Saat ini cadangan listrik Jakarta-Banten 1.700 MW jika ditambah 600 MW jadi 2.300 MW. Sementara kebutuhan sekitar Jakarta hanya 50 MW saja," tutur Haryanto. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya