Transportasi Online Dorong Industri Otomotif, Sayang Tak Signifikan

Transportasi online yang kini menjamur menjadi penyumbang kontribusi terbesar dalam penciptaan lapangan kerja. Berdampak positif pada industri otomotif?

oleh Yurike Budiman diperbarui 12 Apr 2018, 15:35 WIB
Ribuan pengemudi ojek online melakukan konvoi di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (27/3). Mereka bergerak dari IRTI Monas menuju seberang Istana Merdeka untuk menuntut Pemerintah melakukan rasionalisasi tarif. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Liputan6.com, Jakarta Transportasi online yang kini menjamur menjadi penyumbang kontribusi terbesar dalam penciptaan lapangan kerja. Ini dapat membawa dampak yang cukup besar bagi perekonomian Indonesia, khususnya dalam industri otomotif. Berpengaruh pada penjualan kendaraan bermotor.

Hal itu disampaikan langsung oleh Direktur Institute for Development of Economics & Finance (INDEF) Enny Sri Hartati. "Sektor transportasi online penyumbang terbesar lapangan pekerjaan baru. Ini akan mengubah preferensi memilih kendaraan bermotor," kata Enny dalam sebuah diskusi bersama Gaikindo di kawasan Thamrin, Kamis (12/4/2018). Industri otomotif terdampak.

Menurutnya, sektor yang seharusnya memberikan peluang lapangan pekerjaan yang signifikan adalah industri. Namun kenyataannya justru relatif menurun. Melihat transportasi online merupakan lapangan pekerjaan informal.

Ia mengaku tak yakin jika industri otomotif yang produksi kendaraan di Indonesia nantinya bisa tumbuh. "Impor pun sekarang ini naik, itu impor konsumsi. Kalau impor konsumtif, ini otomatis kegiatan produksi tidak bisa kita yakinkan tumbuh," ujarnya. Hal ini bisa mempengaruhi permintaan kendaraan bermotor di Indonesia.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

"Kalau di kota, orang sudah shifting ke public transport, maka potensi permintaan yang terbuka di pedesaan. Termasuk pemerintah meluncurkan angkutan pedesaan. Masalahnya kemiskinan di pedesaan kan tidak mengalami perubahan signifikan," kata dia.

Ia memprediksi penjualan kendaraan ke depan nantinya akan stagnan. "Ekspektasi penjualan ke depan sampai 2018, itu kalau kita lihat walaupun membaik, tapi belum signifikan, sehingga penjualan kendaraan bermotor ini secara keseluruhan masih stagnan," pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya