Jokowi Ungkap Alasan Penurunan Tarif Tol

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan alasan dibalik keinginannya untuk menurunkan tarif tol.

oleh Septian Deny diperbarui 23 Mar 2018, 19:05 WIB
Presiden Joko Widodo bersiap menemui Sekjen ASEAN Dato Paduka Lim Jock Hoi dari Brunei Darussalam beserta Delegasi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (23/3). Pertemuan membahas pembangunan gedung baru sekretariat ASEAN. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan alasan dibalik keinginannya untuk menurunkan tarif tol. Salah satu agar biaya logistik di Indonesia bisa turun.

Jokowi menyatakan, dirinya telah menginstruksikan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk mengkaji penurunan tarif tol.

"Saya hanya minta kepada Menteri PU, Menteri BUMN, Menteri Perhubungan, agar tarif tol yang berhubungan dengan transportasi logistik kita, transportasi barang, itu bisa diturunkan sebanyak-banyaknya," ujar dia di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (23/3/2018).

Dia menuturkan, dengan ada penurunan tarif, maka diharapkan juga berdampak pada menurunnya biaya logistik di dalam negeri. "Kita masih bisa 20 persen, 30 persen. Ini masih dihitung-hitung," lanjut dia.

Jokowi mengungkapkan, karena tujuannya untuk menurunkan biaya logistik, maka yang diutamakan untuk mendapatkan menurunan tarif yaitu angkutan logistik. Sebab selama ini dirinya sering mendapatkan aduan para pengemudi angkutan logistik jika tarif yang diterapkan selama ini terlalu mahal.

"Ya sering turun ke bawah, sering ke daerah, itu suara-suara seperti itu yang saya dengar. Ini dari sopir, saya apa adanya. kalau hanya satu supir enggak apa-apa. Kalau sudah masuk 2 sopir, 3 sopir, oh ini mesti harus dievaluasi. (Penurunan untuk semua kendaraan?) Logistik terutama," ujar dia.

 

 

2 dari 2 halaman

Kebijakan Penurunan Tarif Tol Keluar Pekan Depan

Kondisi arus lalu lintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Selasa (13/3). Secara keseluruhan, dampak kebijakan penurunan kendaraan rata-rata mencapai 35 persen atau 2.783 kendaraan selama tiga jam pemberlakukan kebijakan. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar tarif tol diturunkan. Untuk itu, pemerintah akan mengeluarkan kebijakan terkait dengan penurunan tarif tersebut.

Jokowi mengungkapkan, kebijakan tersebut rencananya akan diterbitkan pada pekan depan. Diharapkan, akhir bulan ini kebijakan tersebut mulai berlaku.

"Ini secepat-cepatnya, mungkin minggu depan, akhir bulan ini sudah. Tinggal gitu (tanda tangan) saja," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat 23 Maret 2018.

Saat memanggil menteri terkait dan operator jalan tol ke Istana kemarin, Jokowi telah mendapatkan laporan soal cara menghitung tarif tol. Oleh sebab itu, pemerintah akan mencari cara agar tarif bisa diturunkan tapi juga tidak membuat badan usaha jalan tol (BUJT) rugi.

Opsi untuk agar tarif tol bisa diturunkan, yaitu dengan memberikan insentif pajak untuk proyek pembangunan jalan tol dan memperpanjang masa konsesi bagi BUTJ.

"Kemarin hitung-hitungannya sudah diberikan kepada saya. Tapi kan keputusan tax holiday, permintaan konsesi, diperpanjang sampai berapa kan belum," ungkap dia.

Menurut Jokowi, saat ini pemerintah masih terus mengkaji penurunan tarif tol ini. Dia berharap para pengguna tol bersabar menunggu keluarnya kebijakan penurunan tarif ini.

"Ini baru dihitung satu per satu. Jangan minta cepat-cepat," tandas dia.

 Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya