1 Juta Personel Dikerahkan Amankan Pilkada

Personel yang tersedia akan dibagi ke dalam ring satu, dua, dan tiga. Sementara setiap TPS akan diklasifikasi dalam kategori aman, rawan, dan sangat aman.

oleh Ika Defianti diperbarui 14 Mar 2018, 17:20 WIB
Kapolri, Tito Karnavian, saat konferensi pers jelang laga final Piala Presiden 2018 di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (15/2/2018). Final dan semifinal Piala Presiden 2018 akan digelar di SUGBK Jakarta. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengungkapkan, akan melibatkan 1.107.310 personel untuk pengamanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018.

"Polri sebanyak 184.013 personel, TNI 99.559 personel, Pelindungan Masyarakat (Linmas) 823.738 personel," kata Tito di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (14/3/2018).

Personel yang tersedia akan dibagi ke dalam ring satu, dua, dan tiga. Sementara setiap tempat pemungutan suara (TPS) akan diklasifikasi dalam kategori aman, rawan, dan sangat aman.

Mantan Kapolda Metro Jaya ini menyatakan, akan memperioritaskan petugas pengamanan untuk daerah yang dianggap rawan. Pengamanan pilkada akan menggunakan sistem backup antar wilayah.

"Kita persiapkan pasukan stand by, baik satu Polri dan TNI, kita siapkan Brimob sebanyak 41.333 personel. Kita juga sudah latihan bersama," ujar dia.

 

2 dari 2 halaman

Gunakan Anggaran Daerah

Kapolri menyematkan sebuah pin yang menandakan jaminan keamanan selama masa pencoblosan Pilkada DKI 2017 berlangsung. (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)

Sedangkan untuk anggaran, pengamanan pilkada akan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) masing-masing daerah.

"Sudah dipenuhi sebanyak 64,61 persen, sedangkan Mabes Polri memiliki dana kontigensi yang jumlahnya sekitar Rp 300 milliar. Yang bisa kita gunakan untuk keadaan tertentu, maka kita bisa bergerak dengan cepat," jelas Tito.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya