Strategi Bamsoet Cairkan Hubungan KPK-DPR yang Kerap Memanas

Bamsoet mengakui hubungan DPR dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama ini kurang harmonis.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 13 Mar 2018, 02:05 WIB
Ketua DPR Bambang Soesatyo, Pimpinan KPK, Agus Rahardjo, Anggota Komisi III Fraksi PDIP Arteria Dahla dan Anggota Komisi III DPR dari FPKS Aboe Bakar Al Habsyi usai melakukan petemuan tertutup di KPK, Jakarta, Senin (12/3). (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR Bambang Soesatyo mengakui hubungan lembaga yang dipimpinnya dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kurang harmonis. Hal tersebut menyebabkan DPR kerap mendapat citra buruk dari masyarakat.

"Salah satu yang menyebabkan DPR selalu diserang oleh publik adalah hubungan yang buruk dengan KPK," ujar Bambang Soesatyo di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin (12/3/2018).

Demi menghindari hal itu, langkah awal yang dilakukan pria yang biasa disapa Bamsoet itu saat menjadi Ketua DPR adalah memperbaiki hubungan kelembagaan dengan KPK. Salah satunya dengan menyelesaikan kisruh hak angket DPR terhadap KPK.

“Makanya langkah pertama ketika saya dilantik adalah memperbaiki hubungan dengan KPK, dengan mempercepat penyelesaian hak angket KPK yang syukur Alhamdulilah soft landing dan memberikan masukan yang baik kepada KPK," ucap Bambang Soesatyo.

2 dari 2 halaman

Hindari Ketegangan

Ketua DPR Bambang Soesatyo (kiri) didampingi Pimpinan KPK, Agus Rahardjo usai melakukan petemuan tertutup di KPK, Jakarta, Senin (12/3). Dalam petemuan tersebut melaporkan hasil kenerja KPK selama 2017. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Bamsoet berjanji, selama kepemimpinannya di DPR, dia akan menghindari hal-hal yang menyebabkan hubungan antara DPR dan KPK renggang.

"Ke depan tentu hubungan ini harus kita pertahankan, karena pemberatasan korupsi tidak hanya dilakukan oleh KPK, tapi oleh semua stake holder di republik ini termasuk juga DPR,” kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya