Bertemu Jokowi, Pengusaha Muda Curhat Tak Kebagian Proyek Daerah

Pembangunan proyek infrastruktur belum memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Mar 2018, 19:00 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi berbicara dalam Sidang Dewan Pleno II dan Rapimnas HIPMI di Tangerang, Banten, Rabu (7/3). Rapimnas ini dihadiri lebih dari 2.000 peserta dari 34 provinsi di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka acara Sidang Dewan Pleno II dan Rapimnas Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Tahun 2018. Acara tersebut berlangsung di Tangerang, Banten, Rabu (7/3/2018). Dalam sidang ini diikuti oleh 2.000 pengusaha dari 34 provinsi di Indonesia ini.

Sidang ini dijadikan kesempatan bagi para pengusaha daerah untuk menyampaikan aspirasinya secara langsung kepada Presiden Jokowi, terkait pengerjaan proyek infrastruktur di daerah.

Ketua HIPMI Provinsi Sumatera Utara, Mazz Reza Pranata, meminta kepada presiden agar pengusaha lokal juga dilibatkan dalam proyek-proyek yang saat ini tengah dijalankan di daerah.

"Kami Sumatera Utara selama 30 tahun tidak ada pembangunan tol baru. Di zaman bapak presiden tol Sumut tambah 52 Km," ungkapnya di Novotel Hotel, Tangerang, Banten, Rabu (7/3/2018).

"Namun, selama 52 Km tol ini dibangun kami hanya menonton saja bapak presiden. Langkah konkret untuk tambahan 80 Km kami ingin pengusaha daerah dilibatkan," lanjut dia.

Permintaan untuk dilibatkan dalam pembangunan infrastruktur juga disampaikan oleh Ketua HIPMI Provinsi Papua Barat, Adriana Daat.

 

2 dari 2 halaman

Infrastruktur Belum Berdampak

Presiden Jokowi memukul gong saat pembukaan Sidang Dewan Pleno II dan Rapimnas HIPMI di Tangerang, Banten, Rabu (7/3). Rapimnas mengusung tema 'Redistribusi Ekonomi dan Peran Pengusaha Muda dalam Memperkokoh Daya Saing Bangsa'. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dia mengatakan bahwa pembangunan proyek infrastruktur belum memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah. Sebab, pengusaha daerah belum turut serta.

"Pertumbuhan ekonomi Papua dan Papua Barat belum terlalu signifikan karena kami pengusaha lokal belum dilibatkan dalam proyek-proyek besar," tandasnya.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya