Kebanjiran di Indonesia, Bule Ini Cari Dana untuk Perbaiki Mobil Listriknya

Akibat banjir, mobil listrik milik bule asal Belanda mengalami kerusakan yang cukup parah dan biaya perbaikan mencapai €5.000 (setara Rp 84 juta).

oleh Amal Abdurachman diperbarui 23 Feb 2018, 23:11 WIB
Mobil listrik rusak setelah menerjang banjir (@plugmein/Instagram)

Liputan6.com, Surabaya - Perjalanan lintas benua yang dilakukan Wiebe Wakker asal Belanda menggunakan mobil listrik melalui proyek plugmein menghadapi banyak tantangan di Indonesia. Salah satunya adalah banjir yang menghambat perjalanannya.

Beberapa hari lalu Wiebe bersama mobil listriknya rusak akibat menerjang banjir di Sidoarjo. Melalui akun Instagram @plugmeintravel, mobil tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah dan biaya perbaikan mencapai €5.000 (setara Rp 84 juta).

 

 

 

Mengumpulkan dana untuk perbaikan baterai (@plugmeintravel/Instagram)

Untuk mencapai misinya sampai ke Australia, Wiebe melakukan crowdfunding campaign dengan menawarkan jasa dirinya. Berdasarkan foto yang diunggah di akun Instagram @plugmeintravel, Wiebe menawarkan jasa sopir , presentasi, hingga pemasangan logo sponsor di mobilnya.

Saat ini Wiebe dan mobil listriknya berada di Gedung Riset Mobil Listrik ITS, Surabaya untuk ditangani kembali.  Untuk diketahui, mobil listrik yang digunakan merupakan hasil konversi dari mobil konvensional.

Untuk memperbaikinya, Wiebe berencana untuk mendatangkan mekanik yang memodifikasi mobilnya menjadi mobil listrik. Rencananya mekanik tersebut didatangkan dari Belanda pada akhir Februari atau awal Maret mendatang.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Bule asal Belanda, Wiebe Wakker berkeliling ke puluhan negara untuk kampanye mobil listrik yang ramah lingkungan.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Wiebe bersama mobil listriknya sampai di Kalimantan, Indonesia, pada 12 Desember lalu. Sebelumnya, Wiebe singgah terlebih dahulu di Sarikei, Malaysia. Perjalanan dilanjutkan ke Semarang menggunakan kapal feri. Hingga saat ini, Wiebe sudah sampai di Yogyakarta bersama mobil listriknya.

Baginya, Indonesia memberikan tantangan tersendiri selama dirinya melintasi berbagai negara. "Dengan spesifikasi 220 V dan 13 Amp, setidaknya membutuhkan waktu 14 jam untuk mengisi baterai mobil," ungkapnya kepada Liputan6.com melalui pesan singkat.

Sayangnya, hal tersebut tidak selalu berjalan mulus. "Hanya saja, banyak lokasi di Indonesia yang voltasenya masih rendah," ia menambahkan.

Hal tersebut berpengaruh terhadap durasi pengisian mobil listrik. "Ini menjadi tantangan di sini. Kebanyakan listrik di rumah warga memiliki spesifikasi 1.300 Watt, jadi untuk melakukan pengisian membutuhkan waktu hingga 64 jam," ucap Wiebe.

Di Indonesia, Wiebe akan meneruskan perjalanan ke arah timur. "Saya akan melanjutkan perjalanan ke Surabaya, Bali, Lombok, Sumba, Flores, lalu Timor Leste," pungkasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya