Honda CB150 Verza Lahir, Produksi Verza Lawas Berakhir?

Pasca peluncuran All New Honda CB150 Verza, AHM akan menghentikan produksi Verza versi sebelumnya.

oleh Yurike Budiman diperbarui 21 Feb 2018, 16:34 WIB
Ubahan pada all new Honda CB150 Verza cukup signifikan namun tidak meninggalkan kesan gagah. (Septian/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Astra Honda Motor (AHM) akan menghentikan produksi Honda Verza versi lama. Hal ini menyusul dengan adanya model teranyar dari Verza yang baru diluncurkan kemarin, All New Honda CB150 Verza.

"Dengan diluncurkan yang baru, maka Verza yang lama tidak dilanjutkan produksinya atau discontinue," kata Direktur Pemasaran AHM Thomas Wijaya, Selasa (20/2/2018) di Kemayoran.

Motor sport naked tersebut rencananya akan ditargetkan terjual 55 ribu unit pada tahun 2018 ini.

"Untuk target tahun ini 55 ribu setahun, di tahun 2017 Verza lama penjualan kami 53 ribu," ujarnya.

Harga CB150 Verza sendiri untuk tipe Spoke Wheel, dibanderol Rp 19,3 juta dan model Cast Wheel Rp 19,9 jutaan on the road Jakarta.

Tipe Cast Wheel hadir dengan beragam pilihan warna yaitu Masculine Black, Bold Red dan Macho Silver. Sementara Spoke Wheel hadir dengan warna Masculine Black.  

2 dari 2 halaman

Asal Usul penyematan Embel-Embel CB

President Director PT AHM, Toshiyuki Inuma menjelaskan bahwa secara global Honda memiliki brand CB yang sangat kuat untuk jenis motor naked sport. Sementara di Indonesia, Verza sudah dikenal sebagai motor berkonsep tangguh dan maskulin namun bisa nyaman digunakan sehari-hari.

"Dengan mengusung brand CB sebagai brand naked sport Honda yang memberikan fungsionalitas serta kebanggaan bagi pengendaranya, kini AHM menghadirkan all new Honda CB150 Verza dengan penyempurnaan dari sisi desain dan fitur yang menunjukkan karakter maskulin dan gagah, didukung penyematan mesin yang tangguh dan efisien," kata Inuma saat peluncuran CB150 Verza di Kemayoran, Selasa (20/02/2018).

Inuma juga mengatakan model terbaru Verza ini sangat terpengaruh oleh konsep CB1300, terutama dari sisi konsep desain yang tradisional.

"Pada saat kami melakukan perencanaan, kami mempelajari sangat dalam, di mana kami memiliki banyak beragam konsumen, sampai pada akhirnya kami putuskan seperti ini," ujar Inuma.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya