IHSG Melemah 26,24 Poin Imbas Bursa Asia

Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 82,9 miliar di pasar reguler turut pengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Feb 2018, 16:19 WIB
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Usai cetak rekor baru, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Selasa (20/2/2018).

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa pekan ini, IHSG melemah 26,41 poin atau 0,39 persen ke posisi 6.662,87. Indeks saham LQ45 susut 0,53 persen ke posisi 1.122,17. Seluruh indeks saham acuan tertekan.

IHSG sempat berada di level tertinggi 6.693,46 dan terendah 6.625,74. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 429.275 kali dengan volume perdagangan saham 17,28 miliar saham.

Ada sebanyak 227 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 160 saham menguat dan 98 saham lainnya diam di tempat. Nilai transaksi harian Rp 8,36 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 82,9 miliar di pasar reguler.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah. Sektor saham konsumen turun 1,19 persen, sektor saham manufaktur melemah 1,23 persen, sektor saham aneka industri tergelincir 1,14 persen, dan sektor saham industri dasar merosot 1,38 persen, sektor tambang susut 0,62 persen.

Sedangkan sektor pertanian naik 0,92 persen, sektor keuangan mendaki 0,75 persen.Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham ENRG naik 24,76 persen ke posisi Rp 262 per saham, saham IKAI melonjak 12,85 persen ke posisi Rp 404 per saham, dan saham ELSA menanjak 8,89 persen ke posisi Rp 490 per saham.

Sedangkan saham BEKS melemah 5,66 persen ke posisi Rp 50, saham RIMO tergelincir 4,29 persen ke posisi Rp 156, dan saham AISA susut 3,67 persen ke posisi Rp 525 per saham.

Sebagian bursa saham Asia melemah. Indeks saham Jepang Nikkei melemah 1 persen, indeks saham Singapura melemah 0,4 persen, indeks saham Hong Kong Hang Seng tergelincir 0,8 persen, dan indeks saham Malaysia susut 0,1 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

2 dari 2 halaman

IHSG Melemah pada Awal Sesi

Suasana pergerakan perdagangan saham perdana tahun 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah di awal perdagangan Selasa ini. Sektor saham aneka industri mengalami pelemahan terbesar.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa 20 Februari 2018, IHSG melemah tipis 2,05 poin atau 0,03 persen ke posisi 6.687,23. Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00, IHSG masih berada di zona merah dengan turun 3,61 poin atau 0,05 persen ke posisi 6.585,21.

Indeks saham LQ45 juga melemah tipis juga 0,05 persen ke posisi 1.127,25. Sebagian besar indeks saham acuan berada di zona merah.

Ada sebanyak 110 saham tetapi tak mampu IHSG. Kemudian 44 saham melemah dan 104 saham lainnya diam di tempat. Pada sesi pagi ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.693,46 dan terendah 6.683,25.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 22.253 kali dengan volume perdagangan 746 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 312 miliar. Investor asing melakukan aksi jual Rp 5,67,97 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.567.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham pertambangan, konstruksi dan perdagangan.

Sementara pelemahan didorong sektor saham aneka industri yang naik 0,66 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Diikuti sektor manufaktur yang turun 0,32 persen. Disusul sektor saham perkebunan yang melemah 0,19 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham BOSS melonjak 25,67 persen ke posisi Rp 935 per saham. Kemudian saham AKSI menguat 22,15 persen ke posisi Rp 386, dan saham AGRS naik 19,89 persen ke posisi Rp 605 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham BKDP turun 6,97 persen ke posisi Rp 80, saham ECII merosot 5,95 persen ke posisi Rp 790, dan saham SRAJ tergelincir 3,19 persen ke posisi Rp 182 per saham.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya