Kerusuhan Penjara di Brasil, Narapidana Sandera Sipir

Sejumlah sipir penjara Milton Dias Moreira di Rio de Janeiro, menjadi sandera oleh para narapidana di sana.

oleh Citra Dewi diperbarui 19 Feb 2018, 11:03 WIB
Ilustrasi penjara (iStock)

Liputan6.com, Rio de Janeiro - Sejumlah sipir penjara Milton Dias Moreira di Rio de Janeiro menjadi sandera oleh para narapidana di sana. Anggota unit elite SWAT dan polisi diterjunkan untuk menangani kerusuhan penjara Brasil itu.

Dikutip dari News.com.au, Senin (19/2/2018), menurut e-mail dari badan lembaga pemasyarakatan negara bagian Rio, kerusuhan penjara Brasil telah dimulai sejak Minggu, 18 Februari 2018 siang.

Namun, e-mail tersebut tidak menyebut jumlah orang yang disandera dan informasi korban tewas atau luka.

Kerusuhan itu diperparah dengan padatnya penjara, di mana terdapat lebih dari 2.000 narapidana yang ditahan di fasilitas yang dibangun hanya untuk menampung 900 orang itu.

Insiden tersebut merupakan yang terakhir dalam serangkaian kerusuhan penjara Brasil yang mematikan.

2 dari 3 halaman

Militer Ambil Alih Pengamanan

Presiden Brasil Michel Temer (tengah) saat menandatangani dekrit intervensi militer di Rio de Janeiro. (AP Photo/Eraldo Peres)

Pada Jumat, 16 Februari 2018, Presiden Michel Temer memerintahkan militer untuk mengawasi keamanan di negara bagian Rio de Janeiro. Hal itu merupakan respons atas meningkatnya kekerasan geng.

Temer membandingkan kekerasan tersebut dengan "kanker" dan mengatakan bahwa penjahat terorganisasi telah mengontrol negara.

Dengan keputusan tersebut, tentara akan mengawasi polisi dan dinas keamanan lainnya.

Jenderal Walter Souza Braga Netto akan menjadi pengawas operasi tersebut. Ia mendapat pujian secara luas karena perannya dalam mengoordinasikan keamanan untuk Olimpiade Rio 2016.

Setelah menandatangani keputusan tersebut, Termer mengatakan bahwa ia melakukan tindakan ekstrem karena keadaan menuntutnya.

"Pemerintah akan memberikan jawaban tegas, mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memberantas kejahatan terorganisasi," ujar Termer.

3 dari 3 halaman

Pemicu

Seorang tentara mengamankan jalanan Rio de Janeiro sebelum Presiden Michel Temer menandatangani dekrti intervensi militer. (AP Photo/Leo Correa)

Terdapat kekacauan saat karnaval tengah digelar di Rio de Janeiro, di mana terjadi perkelahian yang melibatkan senjata api dan juga penjarahan. Tiga polisi tewas dalam bentrokan.

Televisi nasional juga menyiarkan cuplikan sejumlah geng merampok turis.

Dengan situasi keamanan yang tidak terkendali, gubernur negara bagian Rio de Janeiro, Luiz Fernando Pezao, mengajukan permohonan kepada pemerintah nasional. Ia mengatakan, intervensi militer adalah satu-satunya cara untuk mengatasi permasalahan yag melibatkan geng bersenjata.

"Kami belum siap, ada kesalahan pada hari-hari pertama dan kami memperkuat patroli," ujar Pezao meminta maaf kepada orang-orang yang terkena dampak kerusuhan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya