9 Tradisi yang Penting Dilakukan Saat Imlek dan Kisah di Baliknya

Ada sejumlah tradisi dalam peryaan Imlek yang tak boleh sampai dilewatkan. Apa saja kira-kira?

oleh Nur Aida Tifani diperbarui 16 Feb 2018, 20:00 WIB
Warga keturunan Tionghoa bersembahyang di Vihara Dharma Bhakti, Petak Sembilan, Jakarta, Jumat (16/2). Perayaan Imlek 2569 tidak hanya dilakukan untuk berkumpul dan makan bersama, tetapi juga diisi dengan sembahyang di Vihara (Liputan6.com/Arya Manggala)

Liputan6.com, Jakarta Tahun Baru Imlek memang selalu dirayakan secara meriah. Tak hanya di negara Tiongkok atau Asia Timur lainnya, Asia tenggara meliputi Indonesia juga turut ikut serta mewarnai hari perayaan Imlek.

Di samping kemeriahan Imlek yang kerap diwarnai dengan warna mereka, Imlek sendiri dirayakan dengan sejumlah tradisi turun-temurun yang tak luput dihilangkan sampai saat ini.

Selain didominasi nuansa merah ataupun memberikan angpao. Ternyata ada sejumlah tradisi lainnya yang tak kalah menarik untuk menyambut Tahun baru Imlek. Melansir Chinese Pod, berikut ini merupakan tradisi unik yang punya makna unik untuk merayakan Imlek.

1. Memasang kertas merah di pintu dan jendela

 

(Photo: Chinese New Year 2018) Kertas merah di pintu rumah kerap ditempal untuk merayakan imlek.

Kertas merah yang biayanya ditempel pada pintu kerap berisikan karakter huruf berwarna emas atau hitam. Hal tersebut bukanlah hal yang aneh malahan tujuannya sebagai bentuk pengharapan yang bersifat positif terhadap tahun baru.

Tradisi ini dikabarkan sudah berkembang sejak masa Dinasti Han untuk memberikan keberuntungan kepada keluarga di setiap rumah.

2. Nuansa Merah

 

(Photo: Oregon State Edu) Warna merah melambangkan keberuntungan untuk tahun baru.

 

Dinding rumah berwarna merah, lampion merah, amplop angpao merah. perayaan Imlek dihiasi dengan nuansa merah. Hal ini disebabkan karena merah melambangkan keberuntungan dan kesejahteraan. Oleh karena itu, bukan jadi hal yang aneh jika Imlek selalu didentikan dengan warna ini.

 

 

 

 

 

 

2 dari 8 halaman

3. Bersihkan rumah

Ilustrasi merapikan rumah

Membersihkan rumah tentunya memang harus sering dilakukan. Begitu juga saat imlek, membersihkan rumah adalah hal yang wajib untuk dilakukan agar menjauhkan rumah dari hal-hal spiritual negatif dan nasib buruk pada tahun yang lalu.

Tahun baru juga bisa menjadi waktu yang tepat untuk mengganti barang-barang yang lama.

 

3 dari 8 halaman

4. Berikan persembahan kue

(Photo: Sohu) Kue khsusu untuk peryaan tahun baru Imlek.

Berdasarkan sebuah mitologi Cina, Zao Jun atau Dewa dapur selalu melaporkan hal yang baik dan buruk yang telah dilakukan manusia kepada kaisar langit. Untuk itu banyak keluarga di bumi berusaha menyanjungkannya dengan menyalakan petasan, membakar dupa, memberikan persembahan serta sebuah kue spesial tahun baru yang disebut Niángāo.

Hal itu dilakukan dengan harapan agar Zao jun bisa memberikan laporan yang baik tentang tindakan manusia serta memberkati keluarga mereka dengan kehidupan yang sehat dan kaya.

Selain itu, kue persembahan ini juga jadi salah satu sajian yang kerap dimakan saat Imlek karena dapat membuatmu secara harfiah hidup lebih tinggi atau sukses.

4 dari 8 halaman

5. Makanan yang perlu disajikan saat Imlek

(Photo: chinesenewyear2018) jeruk merupakan salah satu buah yang identik dengan perayaan Imlek.

Perayaan imlek tak lengkap rasanya jika tak disertakan dengan banyak makanan. Biasanya Imlek juga diidentikan dengan sejumlah makanan pembawa keberuntungan.

Pertama yakni pangsit dan lumpia. Bentuk mereka dibuat serupa seperti batangan logam dan silver yang dahulu digunakan oleh masyarakat tiongkok sebagai mata uang.

Selain itu jika kamu menghidangkan pangsit alangkah baiknya untuk menaruhnya secara sejajar dan menghindari bentuk lingkaran. Hal ini dikarenakan ada anggapan bahwa hidupmu nanti akan berjalan seperti lingkaran dan tak pernah pergi ke arah manapun.

Jeruk juga menjadi buah yang sering disediakan karena mereka diidentikan dengan simbol kemakmuran dan kekayaan.

5 dari 8 halaman

6. Menonton barongsai

Barongsai di Jogja Bay (istimewa/KRJogja)

Naga dianggap sebagai mahluk yang membawa kemakmuran dan nasib baik. Oleh karena itu, tradisi menyaksikan barongsai menjadi sesuatu yang tak boleh dilupakan dalam peryaan Imlek.

Uniknya amplop merah yang kerap dimasukan dalam mulut kostum barongsai atau singa nantinya akan meludahkan daun selada sebagai bentuk permulaan keberuntungan dari kehidupan di tahun baru.

6 dari 8 halaman

7. Kembang api

Kembang api menghiasi langit di atas Pasar Gedhe Surakarta saat perayaan Imlek, Surakarta, Sabtu (28/01). Grebeg Soediro adalah tradisi tahunan alkuturasi budaya Jawa dan Cina. (Liputan6.com/Gholib)

Perayaan tahun baru tak lengkap rasanya jika tak disertakan dengan kembang api. Dalam perayaan Imlek sendiri kembang api merupakan cara untuk menakutkan roh-roh jahat. Menurut mitologi Tiongkok, Nian merupakan monster yang menakuti warga ketika di tahun baru.

Untuk menakutkannya cara yang biasanya dilakukan yakni suara ledakan kembang api ataupun pertunjukan barongsai yang berisik. Monster itu dikabarkan juga takut dengan warna merah. Tanda merah kertas merah pintu merupakan salah satu cara untuk menjauhkan Nian.

7 dari 8 halaman

8. Pergi ke kuil atau Vihara

Warga bersembahyang di Klenteng Tien Kok Sie, Solo, jelang pergantian Tahun Baru Imlek 2567, Minggu (7/2). Sembahyang jelang pergantian Tahun Baru Imlek 2567 itu untuk memanjatkan permohonan agar diberikan kesehatan dan kesuksesan. (Foto; Boy Harjanto)

Untuk mendapatkan keberuntungan, banyak orang pergi ke kuil di malam tahun baru untuk berdoa. Selain itu, untuk menenangkan arwah leluhur mereka juga penting untuk membawa makanan yang nantinya dibakar sebagai bentuk persembahan kepada mereka.

Cara itu juga bisa memberikan doa kepada para leluhur agar mereka bisa memberikan keberuntungan hidup, mulai dari pekerjaan hingga cinta.

8 dari 8 halaman

9. Festival lampion

Seorang anak memegang sebuah lampion yang menempel di pohon di pintu masuk Taman Ditan di Beijing (1/2). Tahun Baru Imlek jatuh pada 16 Februari tahun ini, dengan perayaan yang berlangsung selama seminggu di China. (AFP Photo/Nicolas Asfouri)

Salah satu hal yang juga tak boleh dilewatkan yakni lampion. Festival lampion biasanya dilaksanakan di akhir peryaan Imlek atau diakhiri dengan bulan purnama. Biasanya hal ini kerap di rayakan sebagai bentuk reuni bersama keluarga.

Selain itu banyak orang menuliskan fu (福 – Fú) untuk mendatangkan keberuntungan bagi mereka di tahun mendatang sebelum melepaskan lampion ke langit. Ada juga lampion Kongming yang dianggap sangat penting ketika festival lampion.

Orang-orang akan menuliskan harpaan mereka pada setiap sisi lampion. Tujuannya agar lampion yang dilepaskan dapat terbang tinggi hingga ke surga sehingga bisa mengabulkan permohonan mereka di tahun baru.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya