Cokelat Merah Muda Meriahkan Valentine di Jepang

Seperti apa cokelat rubi yang sedang tenar di Jepang jelang Valentine? Ini ulasannya.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Feb 2018, 08:15 WIB
Bungkusan KitKat indah berisi cokelat rubi merah muda, di samping buah kakao tiruan di toko cokelat KitKat, di Tokyo, 7 Februari 2018. (AFP)

Liputan6.com, Tokyo - Hari Valentine tahun ini, warga Jepang yang terobsesi dengan barang-barang imut bisa menghadiahi pasangan mereka dengan cokelat berwarna merah muda terang. Cokelat ini diklaim sebagai yang pertama di dunia.

Toko cokelat KitKat di kawasan pusat perbelanjaan mewah Ginza di Tokyo, telah dipenuhi nuansa warna pink. Bagian pemasaran toko melakukan promosi besar-besaran untuk memperkenalkan varian keempat cokelat KitKat, setelah sebelumnya menawarkan cokelat susu, cokelat hitam dan cokelat putih.

Para penjual memilih momen yang tepat. Hari Valentine atau Hari Kasih Sayang adalah bisnis besar di Jepang, karena tradisi di Negeri Sakura ini perempuanlah yang memberikan hadiah kepada pasangan laki-lakinya.

"Saya suka warna merah muda. Saya suka cokelat. Ini luar biasa untuk saya,” kata Natsuko Takeuchi, pembeli berumur 24 tahun, seperti dikutip dari VOA Indonesia, Selasa (13/2/2018).

"Setelah tahu bahwa cokelat ini dibuat secara alami, tanpa tambahan pewarna atau perasa, saya pikir bagus sekali," imbuh Takeuchi yang mengoperasikan troli makanan di dalam kereta super cepat Jepang, Shinkansen.

Lebih dari 80 tahun, ketika cokelat putih diciptakan, konsumen di dunia harus puas dengan 3 jenis coklat.

Lalu pada September, Barry Callebaut Grup asal Swiss, meluncurkan buah coklat "Rubi", buah cokelat jenis baru setelah 10 tahun penelitian.

Lima bulan kemudian cokelat-cokelat batangan mulai dijual di toko-toko di Jepang dan Korea Selatan, tepat menjelang Hari Valentine tiba.

2 dari 2 halaman

Bebas Bahan Pengawet

Seorang karyawan menyiapkan pesanan pelanggan di toko cokelat KitKat, dengan dinding bercat merah mudah untuk promosi cokelat rubi merah muda KitKat di Tokyo, 7 Februari 2018. (AFP)

Warna merah mudah diperoleh secara alami, tanpa bahan tambahan atau pewarna buatan, kata Akiko Hara, manajer Barry Callebaut di Jepang, menjelaskan.

"Warna berasal dari kakao rubi yang bisa ditemukan di perkebunan-perkebunan biasa," kata Hara kepada AFP.

Bagian riset dan pengembangan Barry Callebaut menyimpan rapat-rapat resep tersebut. Terkunci di tempat yang aman. Hasilnya, cokelat itu tidak hanya terasa lembut, tapi juga rasa buah-buahannya kuat, dengan sekilas rasa raspberry.

Bila Jepang dipilih menjadi tempat uji coba varietas cokelat baru, pilihan itu sangat tepat.

Pangsa pasar cokelat Jepang bernilai hampir US$5 miliar per tahun, menurut data dari perusahaan riset, Euromonitor.

Dengan angka ini, Jepang masih jauh di bawah Amerika Serikat, di mana pangsa pasar cokelatnya hanya mencapai US$18,9 miliar.

Selain itu, konsumen Jepang juga sangat suka berbagai jenis produk. Hal ini bisa dilihat dari berbagai jenis rasa cokelat yang ditawarkan KitKat, mulai dari rasa wasabi hinga teh hijau dan sake.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya