Smartphone Pertama dengan Layar Berlian Siap Melenggang 2019

Teknologi layar smartphone bermaterial berlian tersebut kini tengah dikembangkan perusahaan Akhan Semiconductors.

oleh Jeko I. R. diperbarui 12 Feb 2018, 14:00 WIB
Ilustrasi layar smartphone bermaterial berlian. Foto: Notebook Check

Liputan6.com, California - Layar smartphone ke depannya mungkin tak lagi menggunakan material kaca. Perusahaan Akhan Semiconductor akan menjadi yang pertama menggebrak teknologi layar smartphone dengan material yang belum pernah digunakan, yakni berlian.

Kabarnya, mereka akan meluncurkan layar ini pada salah satu smartphone teranyar pada 2019 mendatang.

Dengan mengusung material berlian, layar smartphone diyakini akan lebih kuat dan sepuluh kali lebih keras dari layar smartphone yang sudah ada di pasaran.

Teknologi layar berlian bernama "Mirage Diamond Glass" tersebut, menggunakan berlian yang diciptakan di dalam laboratorium.

Dilansir Android Authority, Senin (12/2/2018), berlian ini menggunakan pola nanocrystal untuk mengurangi kerusakan pada layar. Layar berlian ini juga bisa dicampur dengan material lain seperti Gorilla Glass untuk membuatnya semakin kuat.

Untuk sekarang, Akhan Semiconductor tengah menguji teknologi tersebut agar dapat bekerja baik. Mereka juga berupaya untuk mengurangi tingkat refleksi pada layar sehingga nantinya pengguna bisa menggunakan layar dalam kondisi pencahayaan yang terang.

Sayang, belum diungkap vendor mana yang akan menggunakan teknologi layar berlian ini. Namun menurut informasi yang beredar, layar berlian ini akan digunakan oleh vendor kecil, bukan pemain besar seperti Apple, Xiaomi, Huawei, atau Samsung.

2 dari 3 halaman

Smartphone dengan Layar Safir

Akhan Semiconductors, perusahaan yang membesut layar smartphone dengan material berlian. Foto: Sustainable Brands

Pada 2014, layar safir disebut-sebut bakal menggantikan layar Gorilla Glass. Namun, Corning--vendor pembesut Gorilla Glass--mengungkap berbagai keunggulan Gorilla Glass dibanding safir.

''Safir sepuluh kali lebih mahal, 1,6 kali lebih berat. Safir juga tidak bersahabat dengan lingkungan. Dibutuhkan 100 kali lipat energi lebih banyak untuk memproduksi kristal safir dibanding kaca," papar Senior VP Corning, Tony Tripeny.

Laman BGR melansir, Tripeny memaparkan keunggulan Gorilla Glass saat ditanya analis bernama James Fawcett dalam sebuah conference call. Fawcett meminta penjelasan keunggulan Gorilla Glass ketimbang safir.

"Safir mengantarkan lebih sedikit cahaya sehingga daya tahan baterai perangkatnya lebih pendek. Meski safir tahan goresan, namun Gorilla Glass kami mampu bertahan terhadap beban seberat 2,5 kali lipat,'' tambah Tripeny.

3 dari 3 halaman

Gorilla Glass Masih Menguntungkan

Ilustrasi layar smartphone bermaterial berlian. Foto: CNET

Tak sampai di situ, Tripeny juga mengungkap alasan perusahaannya tak memproduksi layar berbahan safir. Menurut Tripeny memproduksi Gorilla Glass jauh lebih menguntungkan daripada layar safir.

"Safir butuh waktu produksi 4.000 kali lebih lama dibanding Gorilla Glass. Selain temperatur melelehnya lebih tinggi, kerasnya permukaan safir membuatnya lebih sulit dan lebih mahal untuk diolah," tandasnya.

Safir sendiri bukan pertama kalinya dipakai sebagai bahan di komponen produk Apple. Sebelumnya, Apple juga memakai safir di lensa kamera dan tombol Home pada iPhone 5S.

Selain iPhone 6, Apple dirumorkan akan menggunakan safir pada jam tangan pintar iWatch yang diperkirakan meluncur tahun ini.

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya