IHSG Berpotensi Lanjutkan Koreksi, Awasi 8 Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 6.350-6.600 pada Rabu pekan ini.

oleh Bawono Yadika diperbarui 07 Feb 2018, 07:15 WIB
Suasana pergerakan perdagangan saham perdana tahun 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkan pelemahan pada Rabu pekan ini. Sentimen global masih membayangi laju IHSG.

"Untuk sentimen IHSG kali ini lebih dipengaruhi sentimen global," tutur Satrio Utomo, pengamat pasar modal, saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (7/2/2018).

Satrio prediksi, IHSG akan bergerak di kisaran 6.360-6.650 pada Rabu pekan ini. Selain sentimen global yaitu pergerakan bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street, Analis PT Recapital Asset Management Kiswoyo Adi Joe mengatakan, laporan keuangan emiten juga akan bayangi IHSG.

"IHSG akan bergerak di kisaran support 6.350 dan resistance 6.600," kata Kiswoyo.

Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, IHSG berpotensi menguat didorong kinerja emiten dan kondisi fundamental ekonomi yang kuat. Hal tersebut dapat menjadi daya tarik investor. William pun prediksi IHSG berada di kisaran 6.413-6.602 pada Rabu pekan ini.

Untuk pilihan saham, William memilih saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) untuk dicermati pelaku pasar. Sedangkan Satrio memilih saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Kiswoyo memilih saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) untuk dicermati pelaku pasar.

Pada perdagangan saham kemarin, IHSG tercatat melemah 1,69 persen dan 111,13 poin ke level 6.478,54. Indeks LQ45 pun melemah sebesar 1,49 persen ke level 1.090,48.

Seluruh sektor saham memerah. Paling besar pelemahan terjadi pada saham industri dasar sebesar 3,16 persen dan industri pertanian yang sahamnya terperosok 2,86 persen. Saham industri pertambangan pun senasib dengan catatan pelemahan 2,48 persen. Sebanyak 330 saham melemah, 91 saham jalan di tempat, dan sebanyak 58 saham menguat.

Adapun total transaksi saham yang diperdagangkan sebanyak 468.163 kali dengan volume transaksi saham 23,5 miliar. Nilai transaksi perdagangan hari ini mencapai Rp 15,3 triliun.

Transaksi harian saham besar ini lantaran ada transaksi saham PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) cukup besar di pasar negosiasi. Transaksi saham TRAM mencapai Rp 3,5 triliun. Harga saham TRAM ditransaksikan di level harga Rp 600 per saham.

Investor asing mencatatkan penjualan sebesar Rp 1,71 triliun di seluruh pasar. Sementara kurs rupiah berada di level 13.537 per dolar Amerika Serikat (AS).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

2 dari 2 halaman

Strategi Investasi Saat Saham Tertekan

Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Analis PT Binaartha Sekuritas Nafan Ali menuturkan, saat IHSG tertekan merupakan peluang bagi investor untuk akumulasi saham. Akan tetapi, pilihan saham tersebut juga mempertimbangkan kondisi fundamental perusahaan an ekonomi Indonesia.

"Selain itu pilih saham dengan valuasi murah. Saham dengan price earning ratio (PER) di bawah 12 kali. Bila saham sudah di level support bisa untuk cicil beli," ujar Nafan saat dihubungi Liputan6.com.

Ia juga mengingatkan agar pelaku pasar tidak serakah saat investasi saham. Dia mengingatkan agar pelaku pasar juga melihat portofolio saham yang dimiliki punya fundamental kuat dan baik. Nafan pun memilih sektor saham perkebunan dan keuangan untuk dicermati pelaku pasar saat IHSG tertekan.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya