Liputan6.com, Jakarta: Pakar Ilmu Komunikasi Politik, Effendi Ghazali, menuding isu teror paket bom buku yang terjadi akhir-akhir ini, kemungkinan sengaja dibuat pemerintah sebagai pengalihan isu.
Usai menghadiri seminar di Universitas Sahid, Jakarta Selatan, Rabu (23/3), Efendi menjelaskan indikasi pengalihan isu itu terlihat dari kinerja pihak kepolisian yang sangat lamban guna mengusut pelaku teror itu. Menurutnya, kondisi itu sangatlah ironis mengingat polisi bisa menangkap pelaku teror di pelosok desa, sedangkan teror di kota besar seperti Jakarta, polisi tidak berdaya mengungkapnya.
Effendi pun mengamini pendapat pakar Komunikasi Politik, Jalaludin Rahmat, yang menyebutkan suatu isu akan lebih mudah ditutup dengan isu yang lainnya.
"Artinya ada kemungkinan bahwa teror bom saat ini digunakan sebagai alat pengalihan isu," ujar Effendi. (ADI/Vin)
Usai menghadiri seminar di Universitas Sahid, Jakarta Selatan, Rabu (23/3), Efendi menjelaskan indikasi pengalihan isu itu terlihat dari kinerja pihak kepolisian yang sangat lamban guna mengusut pelaku teror itu. Menurutnya, kondisi itu sangatlah ironis mengingat polisi bisa menangkap pelaku teror di pelosok desa, sedangkan teror di kota besar seperti Jakarta, polisi tidak berdaya mengungkapnya.
Effendi pun mengamini pendapat pakar Komunikasi Politik, Jalaludin Rahmat, yang menyebutkan suatu isu akan lebih mudah ditutup dengan isu yang lainnya.
"Artinya ada kemungkinan bahwa teror bom saat ini digunakan sebagai alat pengalihan isu," ujar Effendi. (ADI/Vin)