Mazda CX-9 Sengaja Bermain Sendirian, Ini Alasannya

Mazda CX-9 menjadi peluru baru bagi PT Eurokars Motor Indonesia (EMI).

oleh Septian Pamungkas diperbarui 01 Feb 2018, 18:08 WIB
Mazda CX-9 berada di kelas premium dengan harga Rp 798 juta. (Foto: Septian Pamungkas)

Liputan6.com, Jakarta Mazda CX-9 menjadi peluru baru bagi PT Eurokars Motor Indonesia (EMI). Di Indonesia, SUV premium dengan daya tampung tujuh penumpang tak punya lawan alias bermain sendirian.

EMI punya alasan mengapa produk anyarnya ini dipaksa bermain sendirian dan terlebih lagi pasarnya masih abu-abu. Yang pasti, CX-9 berada di atas Mistubishi Pajero Sport dkk.

Presiden Direktur EMI Roy Arman Arfandy mengatakan, pihaknya sengaja memposisikan Mazda CX-9 di atas Pajero Sport cs karena melihat ada gap antara segmen yang harga Rp 500-600 juta dengan yang luxury SUV seperti Lexus yang harganya di atas Rp 1 miliar.

"Nah inikan ada ruangan yang kosong, jadi kami masuk untuk menjembatani yang masih kosong tersebut. Jadi ada beberapa peminat SUV 7 seater yang belum mampu ke kelas Rp 1 miliar, makanya ada kami yang tepat di bawahnya," terang Roy di kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (1/2/2018).

 

2 dari 2 halaman

Konsumen Indonesia Suka yang Gede

All new Mazda CX-9 resmi dihadirkan PT Eurokars Motor Indonesia (EMI). (Foto: Septian Pamungkas)

Bodi besar dengan kabin yang lapang menjadi salah satu unggulan yang ditawarkan Mazda CX-9. Dan kedua faktor itu menjadi alasan kebanyakan konsumen di Indonesia suka dengan mobil berperawakan bongsor tersebut.

"Orang kita cenderung suka yang gede dan lapang dan kami lihat ada demand untuk mobil 7 seater dan gede. Modelnya lebih keren dari yang lain, interior juga begitu. Jadi benar-benar kami ingin manjakan pengguna Mazda CX-9," ujar Roy.

Meski banderolnya cukup tinggi, EMI optimistis produk barunya tersebut dapat diterima pasar. Itu bisa dilihat dari target penjualan yang dibidik. "Target Mazda CX-9 700 unit per tahun," tutup Roy.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya