Blangkon Mural Kare dan Bunga di Kampong Glam Singapura

Berkolaborasi dengan seniman Singapura, dua seniman muda Indonesia Kare dan Bunga meng-create sebuah mural di Kampong Glam Singapura,

oleh Yusron Fahmi diperbarui 29 Jan 2018, 18:33 WIB
Kare (kiri) dan Bunga Fatia berpose di depan karya mereka di Kampung Glam Singapura.

Liputan6.com, Singapura - Dua seniman Indonesia Bunga Fatia dan Karina Deagusta atau Kare unjuk kebolehan di Singapura. Berkolaborasi dengan art street Singapora, Ceno2, dua seniman muda ini meng-create sebuah mural di Kampung Glam Singapura, atau tepatnya di tembok Vintage Camera's Museum Singapura.

Mural perdana dua seniman muda Indonesia di itu, bisa dinikmati siapa saja yang melintas di kawasan tersebut. Mural sesosok pria dengan blangkon dan memegang kamera di tangan kanan serta gasing di tangan kiri itu, bisa jadi lokasi alternatif untuk berfoto bagi wisatawan yang berkunjung ke sana.

Bunga mengatakan, mural ini adalah mengelaborasi dua kultur, yakni Singapura dan Indonesia. Konsep Indonesia tercermin dalam pemakaian blangkon dan baju batik pada objek mural.

Bunga mengaku, pengerjaan mural hasil kolaborasi dengan Bunga dan Ceno2 itu, bermula dari undangan Singapore Tourism Board (STB). Dinas Pariwisata Singapura itu memintanya dia untuk membuat sebuah mural di Singapura pada Agustus 2017 lalu. Dia diminta untuk mencari satu lagi seniman muda Indonesia untuk jadi teman kolaborasi. Nama Karina Deagusta atau Kare pun muncul sebagai partner project-nya.

"Aku sama Kare sudah saling kenal sebelumnya. Kita bergabung dalam komunitas art street dan pernah menggarap sejumlah project bareng," kata Bunga, Singapura, Sabtu 27 Januari 2018.

Karena sudah saling kenal, Bunga mengaku tidak butuh waktu lama untuk merealisasi konsep mural yang akan di garap. 

Bunga mengaku tak butuh waktu lama untuk mengerjakan mural tersebut.

"Kita berangkat Agustus lalu (2017) selama 14 hari. Tapi proses pembuatannya sih cuma 7 hari," ujarnya.

Dia mengaku tidak mengalami banyak kesulitan. Ceno2 diakuinya sangat cekatan dan detail dalam pembuatan mural.

"Konsep besarnya memang dari dia. Tapi penggarapannya kita lakukan bersama," kata Bunga.

Sementara itu, Kare mengaku senang karya dan namanya bisa terpampang di tembok luar Museum Fotografi Singapura. Apalagi ini jadi karya perdananya di luar negeri.

"Kesempatan membuat karya bersama seniman luar negeri jadi pengalaman penting bagi saya," ujar Kare.

2 dari 2 halaman

Ajang Pertukaran Seni

Karinis Deagusta (kiri) dan Bunga Fathia berpose di depan mural karya mereka

Area Director Indonesia Singapore Tourism Board Raymond Lim menyatakan, pihaknya senang bisa bekerja sama dengan seniman muda Indonesia seperti Bunga dan Karina.

"Semoga ini bisa membantu mereka meraih yang terbaik di bidang yang mereka senangi," ujar Raymond Lim.

Dia menyatakan, mural bernuansa Indonesia kolaborasi seniman dua negara tersebut diharapkan bisa jadi spot yang menarik untuk foto-foto bagi wisatawan Indonesia yang berkunjungke Singapura.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya