Jokowi: Jangan Sampai Tak Rukun karena Beda Pilihan di Pilkada

Jokowi berpesan kepada masyarakat agar tetap rukun selama pesta demokrasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Jan 2018, 09:16 WIB
Presiden Jokowi memberi sambutan saat penyerahan sertifikat kepada warga di Gedung Olah Raga (GOR) Way Handak, Kalianda, Lampung Selatan, Lampung, Minggu (21/1). Jokowi membagikan 3.500 sertifikat. (Liputan6.com/Pool/Laily Rachev-Biro Pers Setpres)

Liputan6.com, Lampung - Pilkada serentak akan kembali digelar di 171 wilayah Indonesia pada 27 Juni 2018. Presiden Joko Widodo atau Jokowi berpesan kepada masyarakat agar tetap menjaga hubungan silaturahmi selama  pesta demokrasi ini.

"Jangan sampai karena beda pilihan, kita menjadi tidak rukun antartetangga, tidak rukun antarkampung," kata Jokowi di Lampung, seperti dikutip adari Laman Sektretariat Kabinet, Senin (22/1/2018).

Kepada semua calon bupati, wakil bupati, gubernur, dan wakil gubernur, Jokowi mempersilakan untuk berkampanye. Akan tetapi, ia minta agar menggunakan hal-hal yang tidak menyakiti.

"Jangan sampai saling menjelekkan, jangan saling mencemooh, jangan saling mencela.  Silakan adu prestasi, adu rekam jejak, adu program, adu gagasan, adu rencana-rencana silakan, tapi jangan sampai memakai isu-isu ras, agama, jangan sampai," imbaunya.

"Rugi besar kita semua kalau hal-hal seperti itu kita lakukan, saya titip itu saja," Jokowi memungkasi.

2 dari 2 halaman

Imbauan Jokowi

Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)

Sebelumnya, Jokowi mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara demokrasi. Meski begitu, ia mengimbau kepada para kandidat untuk tidak saling mencela dan tidak menyebarkan black campaign atau kampanye hitam.

"Antarkandidat juga jangan sampai saling mencela, jangan saling menjelekkan. Apalagi memakai black campaign, kampanye hitam harus betul-betul kita hilangkan dari proses-proses demokrasi kita," kata Jokowi.

Jokowi meminta agar para kandidat calon kepala daerah bersaing secara sehat. Hal ini agar Pilkada Serentak berlangsung aman, damai, dan tidak ada kegaduhan.

"Silakan adu prestasi, adu rekam jejak, adu track record, adu ide, adu gagasan, adu program, adu rencana-rencana. Saya kira yang dimunculkan harus seperti itu," jelas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

"Sekali lagi demokrasi kita harus mencerminkan karekter kita, karakter bangsa Indonesia yang ramah, sopan, santun, penuh kesantunan. Itu," imbuh Jokowi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya