Liputan6.com, Surabaya - Jelang turnamen Piala Presiden 2018 di Surabaya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkomitmen akan menghentikan kegiatan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo. Ini dilakukan sebab aroma tak sedap TPA dikhawatirkan akan mengganggu kenyamanan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).
"Kita hentikan karena baunya biar tidak mengganggu pemain dan suporter yang menyaksikan Piala Presiden 2018 di Surabaya. Jadi saat pertandingan mulai, dalam sehari kegiatan TPA akan kita hentikan," ujar Wakil Wali Kota Surabaya, Wisnu Sakti Buana, Minggu (14/1/2018).
Baca Juga
Advertisement
Seperti diketahui, bau sampah sering mengganggu saat digelar pertandingan Persebaya selama kompetisi Liga 2 di GBT. Karena itu, Wisnu mengaku akan menghentikan kegiatan tersebut demi kenyamanan suporter dan pemain Piala Presiden 2018.
"Bau itu karena ada penguraian sampah dan pengerukan. Jadi nanti waktu Piala Presiden akan kita hentikan sementara, kalau bisa sehari sebelum pertandingan," sambungnya.
Namun, langkah ini bisa saja menjadi solusi terkait bau sampah yang biasanya menyerang GBT. Tapi, disisi lain bisa menimbulkan masalah lain jika pengangkutan sampah dihentikan. Pasalnya, jumlah sampah di Surabaya cukup besar.
Harga Tiket Naik
Sebelumnya, manajer operasional Persebaya, Wahyu Mariadji, memutuskan akan menaikkan harga tiket pertandingan Persebaya di Piala Presiden 2018. Tiket yang dijual dari Rp 35.000 menjadi Rp 40.000 untuk ekonomi atau fans.
Perubahan harga ini menimbulkan silang pendapat di antara suporter. Ada yang menyambut baik kenaikan itu, tapi ada juga yang menolak.
Advertisement
Pro dan Kontra
Keputusan pihak penyelenggara pertandingan menaikkan harga tiket bukan tanpa alasan. Karena Persebaya yang sudah naik ke Liga 1 dan biaya operasional lebih besar tentu menjadi pertimbangan utama untuk menaikkan harga tiket pertandingan.
Rencananya, jadwal Piala Presiden di Surabaya akan dilaksanakan pada 18, 23, 28 Januari 2018 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. (Dimas Angga P)
