Hati-hati, Berlebihan Minum Obat Flu Bikin Gairah Seks Turun

Studi terbaru menyebutkan, obat flu dan pereda nyeri, iburofen bisa menurunkan gairah seks pada pria.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 10 Jan 2018, 22:00 WIB
Merasa libido menurun? Mungkin ini penyebabnya.

Liputan6.com, Jakarta Studi terbaru menyebutkan, obat flu dan pereda nyeri, iburofen bisa menurunkan gairah seks pada pria.

Ilmuwan mengatakan, pria yang mengonsumsi ibuprofen dosis tinggi selama berbulan-bulan berisiko mengalami masalah kesehatan, seperti melemahnya otot, disfungsi ereksi dan kelelahan.

Penelitian pada pria muda sehat berusia 18 sampai 35 tahun yang mengonsumsi obat penghilang rasa sakit ini dilakukan selama enam minggu.

Ilmuwan menemukan, peserta mengalami kelainan yang disebut Hipogonadisme karena dalam dua minggu mengonsumsi 600 mg ibuprofen dua kali sehari. Kondisi ini mengakibatkan kadar testosteron menurun sehingga berpengaruh pada gairah seks.

Dokter di Kopenhagen yang memimpin penelitian tersebut mengatakan, gangguan tersebut normal, namun bukan berarti hal itu tidak bisa menjadi permanen.

"Ibuprofen menyebabkan kadar testosteron tetap rendah. Dan perhatian kami adalah fokus pada kesuburan pria," kata David Møbjerg Kristensen di University of Copenhagen, seperti dimuat The Guardian, Rabu (10/1/2018). 

 

Saksikan juga video berikut ini: 

 

2 dari 2 halaman

Masih pro dan kontra

Ibuprofen, obat pengurang rasa sakit dan penurun demam. (Sumber Wikimedia/Derrick Coetzee)

Bernard Jegou, seorang penulis senior studi di Institut Riset Kesehatan dan Medis Nasional Prancis, mengatakan bahwa dia tidak melihat adanya efek samping yang serius dari ibuprofen.

"Kami biasanya melihat kondisi ini (efek samping) pada pria lanjut usia, tapi studi ini seharusnya menjadi alarm untuk kami," kata Jegou.

Ibuprofen sebelumnya diketahui dapat mengurangi risiko terkena penyakit Parkinson sampai sepertiganya. Sedangkan peneliti lain menemukan, ibuprofen dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan menyebabkan masalah medis bagi wanita hamil dan bayinya, termasuk dua kali lipat risiko keguguran.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya