Ratusan RT RW Berseragam Merah Geruduk Mapolrestabes Makassar

Ratusan Ketua RT/RW se-Kota Makassar mendatangi mapolrestabes setempat mempertanyakan kasus dugaan penganiayaan rekannya

oleh Eka Hakim diperbarui 04 Jan 2018, 16:30 WIB
Solidaritas Ketua RT/RW Kota Makassar seruduk Mapolrestabes Makassar (Liputan6.com/ Eka Hakim)

Liputan6.com, Makassar - Ratusan ketua rukun tetangga dan rukun warga (RT/RW) yang tergabung dalam Solidaritas RT/RW Kota Makassar, Sulawesi Selatan, mendatangi markas kepolisian resor kota besar (mapolrestabes) setempat untuk berunjuk rasa, Kamis (4/1/2018).

Mereka mendesak keseriusan kepolisian dalam menangani kasus dugaan tindak pidana penganiayaan yang menimpa rekannya, Ketua RW 05, Kelurahan Tamarunang, Kecamatan Mariso, Muh Jufri, yang telah dilaporkan ke Polsek Mariso, Makassar.

"Kami ingin kasus ini diambil-alih karena penyidik Polsek Mariso tampak tak ada keseriusan dalam penanganan dugaan penganiayaan yang dialami rekan kami, Rabu, 28 Desember 2016," kata Amiruddin Daeng Sitaba, selaku Ketua RT 01, RW 04, Kecamatan Bontoala, Makassar.

Menurut dia, sejak kejadian dugaan penganiayaan dilaporkan kemarin, penyidik Polsek Mariso, Makassar, belum membuat surat panggilan pemeriksaan terhadap saksi-saksi maupun pelaku dugaan penganiayaan.

"Tidak ada perkembangan sementara semua alat bukti lengkap dan ada di tangan penyidik," ujar Amiruddin.

Secara terpisah, Wakil Kepala Resor Kota Besar (Wakapolrestabes) Makassar, AKBP Hotman Sirait, mengatakan pihaknya telah menerima aspirasi para Ketua RT/RW se-Kota Makassar yang berunjuk rasa di Mapolrestabes Makassar tersebut.

"Kasusnya akan kami ambil alih dari Polsek Mariso Makassar dan segera menindaklanjuti tahapannya, di antaranya memeriksa para saksi-saksi dan terduga pelaku sendiri," ujar Hotman.

2 dari 3 halaman

Penganiaya Korban Diduga Simpatisan Bakal Calon Wali Kota

Solidaritas Ketua RT/RW Kota Makassar seruduk Mapolrestabes Makassar (Liputan6.com/ Eka Hakim)

Muhammad Jufri, Ketua RW 05, Kelurahan Tamarunang, Kecamatan Mariso, Makassar, menjadi korban dugaan penganiayaan oleh simpatisan salah satu bakal calon Wali Kota Makassar yang terdiri dari beberapa pria bertubuh besar.

Jufri mengaku didatangi sekitar 20 orang yang dalam keadaan emosi karena spanduk kandidatnya usungannya di Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Makassar dilepas.

"Saya tidak tahu-menahu dengan hal itu dan tidak pernah menyuruh orang melepasnya. Tapi justru saya yang jadi sasaran dan langsung dianiaya di jalan,” ujar Jufri.

Usai dianiaya, sekelompok pria bertubuh besar itu kembali mencari dan mendatangi rumah Jufri untuk kedua kalinya. Namun, pria paruh bayah itu sedang berada di Kantor Kelurahan Tamarunang, Jalan Nuri Baru, Kecamatan Mariso, Makassar.

 

3 dari 3 halaman

Rumah Korban Didatangi Sekelompok Pria

Ilustrasi Penganiayaan (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Jufri menegaskan, sekelompok pria bertubuh besar itu kembali mencari dan mendatangi rumahnya.

"Tapi saya ada di kantor kelurahan. Jadi saya pesan sama anak saya suruh saja mereka (20 pria bertubuh besar) itu menyusul ke kantor kelurahan," ucap Jufri.

Saat pelaku tiba di kantor lurah, pelaku kembali menanyakan perihal rusaknya spanduk calon usungannya di Pilwalkot Makassar tersebut. Jufri pun kembali menegaskan bahwa dirinya tidak tahu-menahu tentang hal itu.

"Saya bilang ke mereka. Coba tanyakan sama yang tuduh saya, hadirkan di sini biar dibicarakan baik-baik. Tapi pria bertubuh besar itu langsung memukul," Jufri, warga asli Kota Makassar itu menandaskan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya