Polisi Gagalkan Plot Bom Natal Antek ISIS di Inggris

Para pelaku berencana merakit bom dan meledakannya di sejumlah titik di Inggris dengan mengatasnamakan ISIS.

oleh Afra Augesti diperbarui 21 Des 2017, 21:00 WIB
Pada 22 Maret 2017, teror terjadi di Inggris. Seorang pria menabrakkan mobil ke arah pejalan kaki di Jembatan Westminster, London dan menewaskan 4 orang. Setelah itu, ia menabrak pagar Gedung Parlemen dan menikam seorang polisi. (AP Photo/Matt Dunham)

Liputan6.com, London - Operasi gabungan dari polisi anti-teror Inggris dan Dinas Keamanan Dalam Negeri MI5 melaporkan, mereka telah menangkap empat pria yang diduga hendak menjalankan serangkaian aksi teror di malam Natal, Selasa pagi pukul 05:30 waktu setempat.

Keempatnya disinyalir akan menyerang beberapa kota di Inggris menggunakan bom. Polisi mengatakan, empat orang diciduk di rumahnya di Sheffield, South Yorkshire -- satu di daerah Meersbrook, dua di Burngreave dan satu di daerah Stocksbridge -- sedangkan satu orang lagi diringkus di kawasan Chesterfield, Derbyshire, dengan mendatangkan unit penjinak bom.

Intelijen mengatakan, para pelaku berencana merakit bom dan meledakannya di sejumlah titik di Inggris dengan mengatasnamakan ISIS. Sebenarnya, mereka telah lama diawasi, namun petugas memutuskan untuk bertindak cepat setelah mengetahui para pelaku mendapatkan bahan pembuat bom.

Gerak-gerik pelaku mulai terendus disaat polisi anti-teror sedang gencar-gencarnya meningkatkan keamanan untuk Natal.

Hingga kini, pihak berwenang belum membocorka identitas keempat pelaku. Mereka hanya menyebut, masing-masing pria berusia 22 tahun, 31 tahun, 36 tahun dan 41 tahun.

Seorang tetangga salah satu tersangka di Meersbrook terkejut dengan adanya penggeledahan itu. Pasalnya, ia mengenal salah seorang tersangka sebagai pribadi yang baik dan ramah.

"Saya kemudian pergi ke rumah teman saya dan kami menyaksikan semuanya dari luar jendela. Kami melihat pasukan khusus dan unit anti-terori masuk ke dalam rumahnya (tersangka), dan kemudian mereka membawanya keluar," ujar wanita yang enggan disebutkan namanya, dikutip dari Telegraph, Kamis (21/12/2017).

"Saya memang tidak begitu mengenalnya. Tapi saat ada kebakaran di masa lalu, ia ikut membantu saya. Ia tampak seperti pemuda yang baik, sayang sekali, saya terkejut," kata wanita itu. 

2 dari 2 halaman

Inggris Siaga Teror

Wali Kota Sadiq Khan bersama Menteri Dalam Negeri Inggris Amber Rudd dalam acara mengenang korban teror London. (AFP)

Pasca lima serangan berdarah terjadi di London dan Manchester, Menteri Dalam Negeri Inggris, Amber Rudd, menyampaikan di awal bulan ini bahwa badan keamanan telah menggagalkan sembilan rencana aksi teror, setelah insiden Westminster pada bulan Maret.

Polisi anti-teror menjalankan sekitar 500 investigasi langsung yang melibatkan 3.000 individu pada satu waktu.

Direktur Jenderal MI5, Andrew Parker, bersama kepala polisi, telah memperingatkan awal bulan ini akan adanya ancaman aksi teror. Parker menambahkan, pihaknya akan tetap memperhatikan keamanan publik yang menjadi perhatian utama.

"Kami bekerja sama dengan rekan kami di unit kontra-terorisme utara-timur (Nect) dan memastikan bahwa kami memelihara hubungan yang kuat guna memberikan layanan kepada warga Inggris. Keamanan publik adalah perhatian utama kami," kata dia.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya