Mau Happy? Jangan Pacaran sama Cowok Ganteng

Studi menemukan, pacaran atau menikah dengan cowok ganteng atau cewek cantik tidak menjanjikan pernikahan. Justru sebaliknya.

oleh Nilam Suri diperbarui 17 Des 2017, 19:00 WIB
Studi menemukan, pacaran atau menikah dengan cowok ganteng atau cewek cantik tidak menjanjikan pernikahan. Justru sebaliknya.

Liputan6.com, Jakarta Saat memilih pasangan, baik untuk pacaran maupun menikah, biasanya Anda pasti menginginkan seseorang yang pintar, lucu, ambisius, dan tampan--atau cantik. Karena faktanya, cinta tak ada rasanya tanpa ketertarikan.

Namun ternyata, memilih pasangan yang tampan atau cantik bukanlah pilihan yang bijak. Kenapa?

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Personal Relationship, dikutip dari Metro.co.uk, Minggu (17/12/2017), menemukan, semakin menarik seseorang, semakin besar kemungkinan dia gagal memiliki hubungan pacaran atau menikah yang bahagia, memuaskan, dan bertahan lama.

Satu tim peneliti melakukan serangkaian percobaan untuk melihat bagaimana daya tarik fisik memengaruhi perkembangan hubungan.

Dalam studi pertama, dua wanita terpisah diminta untuk melihat foto-foto di buku tahunan dari dekade 70-an dan 80-an akhir. Mereka lalu diminta untuk menilai pria berdasarkan penampilan fisiknya.

Para peneliti kemudian menginvestigasi para pria dari foto tadi untuk mencari tahu apakah mereka sudah menikah.

Secara rata-rata, mereka yang sudah bercerai dinilai lebih menarik. Artinya, semakin menarik seseorang, semakin besar kemungkinan mereka berpisah dengan istrinya.

 

2 dari 2 halaman

Studi kedua

Ilustrasi relationship

Dalam studi yang kedua, dua wanita yang sama tadi diminta menilai selebritas pria dan wanita, dan lagi-lagi, para peneliti menemukan, semakin menarik seorang selebritas, semakin singkat periode pernikahan mereka.

Untuk mencari tahu penyebab temuan mereka ini, para peneliti kemudian melakukan percobaan ketiga.

Mereka bertanya pada orang-orang, yang setengahnya berada di hubungan eksklusif, untuk menilai kemenarikan lawan jenis yang sudah ditargetkan oleh peneliti. Dalam percobaan ini, orang-orang yang lebih menarik dan berada dalam hubungan serius menunjukkan ketertarikan yang lebih besar terhadap target mereka.

Ini menunjukkan, semakin menarik seseorang, semakin besar pula kemungkinan mereka memiliki kecenderungan "mata keranjang".

Dalam percobaan terakhir, para peneliti melihat bagaimana tingkat kepuasan hubungan memengaruhi ketertarikan seseorang terhadap orang ketiga.

Partisipan yang berparas menarik menunjukkan ketertarikan yang cukup tinggi terhadap pihak ketiga dibanding mereka yang berparas biasa-biasa saja. Apalagi jika mereka mengakui merasa kurang puas dengan hubungannya saat ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya