Liputan6.com, Pandeglang: Sekitar seribuan warga Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, menyerang jamaah Ahmadiyah di Desa Umbulan, Ahad (6/2). Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan Masyarakat, dan Politik Kabupaten Pandeglang Futoni Sy membenarkan kejadian tersebut. "Saya sudah mendapat laporan dari Camat Cikeusik dan intelijen di lapangan, memang terjadi bentrokan antara warga dengan pengikut Ahmadiyah," katanya.
Menurut Futoni, bentrokan dipicu kedatangan sejumlah jamaah Ahmadiyah dari luar daerah. Akibat kejadian itu, sebuah mobil dibakar masa, satu unit dimasukan ke dalam jurang, dan satu rumah dirusak.
Futoni juga mengaku baru mendapat laporan adanya korban yang mengalami luka-luka. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit di Kecamatan Malingping Kabupaten Lebak. Sementara informasi dari masyarakat, ada empat orang meninggal, dan dua orang lainnya mengalami luka bacok cukup parah.
Sekitar 20 petugas dari Polsek Cikeusik dan Polres Pandeglang sebenarnya sudah melakukan pengamanan di lokasi. Namun karena kalah jumlah akhirnya sebagian jamaah Ahmadiyah jadi bulan-bulanan warga. Situasi mulai bisa dikendalikan sekitar pukul 12.30 WIB dan sejumlah korban telah dievakuasi petugas kepolisian.(IAN/Ant)
Menurut Futoni, bentrokan dipicu kedatangan sejumlah jamaah Ahmadiyah dari luar daerah. Akibat kejadian itu, sebuah mobil dibakar masa, satu unit dimasukan ke dalam jurang, dan satu rumah dirusak.
Futoni juga mengaku baru mendapat laporan adanya korban yang mengalami luka-luka. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit di Kecamatan Malingping Kabupaten Lebak. Sementara informasi dari masyarakat, ada empat orang meninggal, dan dua orang lainnya mengalami luka bacok cukup parah.
Sekitar 20 petugas dari Polsek Cikeusik dan Polres Pandeglang sebenarnya sudah melakukan pengamanan di lokasi. Namun karena kalah jumlah akhirnya sebagian jamaah Ahmadiyah jadi bulan-bulanan warga. Situasi mulai bisa dikendalikan sekitar pukul 12.30 WIB dan sejumlah korban telah dievakuasi petugas kepolisian.(IAN/Ant)
