Cemaskan Anak di Mesir, Orangtua Pantau Televisi

Krisis politik yang berkepanjangan di Mesir membuat keluarga para mahasiswa khawatir akan keselamatan anak-anaknya yang belum dievakuasi. Para orangtua bahkan terus memantau perkembangan krisis politik di Mesir melalui saluran televisi.

oleh Liputan6 diperbarui 06 Feb 2011, 12:11 WIB
Liputan6.com, Bone: Krisis politik yang berkepanjangan di Mesir membuat keluarga para mahasiswa khawatir akan keselamatan anak-anaknya yang belum dievakuasi. Para orangtua bahkan terus memantau perkembangan krisis politik di Mesir melalui saluran televisi.

Orangtua Muhammad Fahri, mahasiswa yang telah dua tahun menuntut ilmu di Al Azhar ini terus diliputi rasa khawatir. Mereka pun selalu memantau perkembangan melalui televisi, Ahad (6/2).

Krisis politik yang terus berlangsung di Mesir cukup membuat resah pelajar dan mahasiswa yang menuntut ilmu di Negeri Piramid itu. Bahkan ratusan pelajar asal Bone, Sulawesi Selatan, hingga kini belum ada yang dipulangkan.

Sementara itu, pada pagi tadi Satuan Tugas Evakuasi WNI di Mesir kembali diberangkatkan untuk membawa pulang warga Indonesia yang terjebak konflik di negara tersebut [baca: Satgas Evakuasi Kembali Bertolak ke Mesir]. Evakuasi gelombang ketiga ini diifokuskan bagi WNI yang berada di luar Kota Kairo.

Kepala Satgas Evakuasi Hassan Wirajuda memimpin langsung proses pemulangan gelombang ketiga kali ini untuk memastikan perlu tidaknya dilakukan evakuasi tahap berikutnya.

Saat ini lebih dari 6.000 warga Indonesia berada di Mesir. Mayoritas di antaranya adalah mahasiswa serta pekerja. Sejauh ini sudah dua kali gelombang pemulangan menggunakan pesawat Garuda Indonesia dengan penumpang masing-masing sekitar 400 orang.(MEL)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya