Eks Kadispen AU: Jangan Kaitkan Panglima TNI dengan Tahun Politik

Dwi berujar, sebaiknya publik mendukung penuh Panglima TNI yang baru untuk bisa menjaga netralitas TNI.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 09 Des 2017, 11:55 WIB
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dalam upacara serah terima jabatan Panglima TNI di Mabes TNI Cilangkap, Sabtu (9/12). Hadi Tjahjanto menggantikan Gatot Nurmantyo yang akan memasuki masa pensiun. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Kadispen TNI Angkatan Udara Dwi Badarmanto meminta semua elemen bangsa tidak mengaitkan Panglima TNI dengan tahun politik, apalagi jika dikaitkan dengan kepentingan-kepentingan yang di luar tugas pokok TNI.

"Janganlah setelah itu ditarik-tarik. Banyak yang diurus, yaitu profesionalitas,” kata Dwi dalam diskusi "Panglima di Era Politik" di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (9/12/2017).

Dwi berujar, sebaiknya publik mendukung penuh Panglima TNI yang baru untuk bisa menjaga netralitas TNI, serta bisa menyejahterakan prajuritnya.

“Sekarang ini Pak Hadi jadi pimpinan itu harus jadi perhatian khusus. Harus diperhatikan kesejahteraan (prajurit),” ujar dia.

Ia menambahkan, pergantian Panglima TNI oleh Presiden Jokowi pasti dilakukan secara profesional. Dwi menambahkan, hal ini jangan malah dikaitkan dengan politik praktis untuk kepentingan penguasa.

“Jangan TNI diajak politik. Masalah profesionalitas TNI, TNI pula pensiun berdasarkan umur,” imbuh Dwi.

2 dari 2 halaman

Strategi Khusus

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengaku memiliki strategi khusus dalam menghadapi tahun politik. Dia berjanji TNI akan menjaga netralitas saat Pilkada 2018 dan Pilpres 2019.

"Kami bersama-sama dengan komponen lainnya, dengan Polri, akan menjaga seperti yang Jenderal Gatot (mantan Panglima TNI) sampaikan pada waktu di Akpol. Kita akan netral terhadap jalannya pemilihan," kata Hadi di Istana Negara Jakarta, Jumat, 8 Desember 2017. 

Selain itu, Hadi berjanji TNI akan solid mengawal tahun politik bersama Polri. Menurut dia, netralitas saat Pemilihan wajib dijaga oleh TNI.

"Kita juga akan melakukan kegiatan bersama-sama polisi. Kita solid dengan polisi untuk menjaga jalannya pesta demokrasi ini. Dengan begitu, netralitas akan kita jaga di atas segala-segalanya," ucap dia.

Sebelumnya, Jenderal Gatot Nurmantyo menilai Marsekal Hadi Tjahjanto adalah sosok yang tepat menggantikannya sebagai Panglima TNI, terutama dalam menghadapi tahun politik 2019.

Gatot meyakini Presiden Jokowi pasti punya banyak pertimbangan sebelum memilih Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI.

Gatot mengatakan, tantangan ke depan Hadi sebagai Panglima TNI adalah menghadapi pilkada, pilgub, dan pilpres yang memiliki tensi begitu tinggi.

Dia berharap Hadi Tjahjanto dapat mengantisipsi adanya pengerahan massa seperti yang terjadi pada Pilkada DKI Jakarta lalu.

Saksikan vidio pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya