Alasan Anies Tolak Audiensi dengan Alexis

Anies mengibaratkan, keberadaan Alexis bak sebuah pengontrak terhadap tuan tanahnya.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 01 Nov 2017, 07:36 WIB
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Anies Baswedan menolak tawaran audiensi dengan pihak Alexis, terkait kompromi izin dua unit usahanya, Hotel dan Griya Pijat. Anies beralasan, pelanggaran yang dilakukan pihak Alexis sudah tidak bisa dikompromikan lagi.

"Jadi kalau ada tempat yang bermasalah apalagi masalahnya moral, saya tidak akan diamkan. Karena saya harus pertanggungjawabkan ini di mata masyarakat dan di mata Tuhan," tegas Anies di Balai Kota Jakarta, Selasa, 31 Oktober 2017.

Menurut Anies, Pemerintah Provinsi DKI berhak untuk tidak melanjutkan izin usaha Alexis. Anies mengibaratkan, keberadaan Alexis bak sebuah pengontrak terhadap tuan tanahnya.

"Seperti kalau kita bikin kontrakan, kalau saya enggak mau ngontrak dengan Anda, ya tidak apa-apa. Enggak usah dipaksa," jelas dia.

Pihak Alexis mengklaim, pertimbangan Pemprov DKI untuk tidak memberi izin usaha tidak bisa diterima.

Legal Corporate Affairs Alexis Lina Novita mengatakan, Alexis siap mengambil langkah audiensi agar perizinan mereka bisa kembali normal.

"Kami akan melakukan audiensi dengan Pemprov DKI Jakarta supaya kita sama-sama cari solusi. Karena ini (berdasar surat Pemprov DKI) belum dapat diproses, bukan dicabut. Kami mau menanyakan karena hal apa? Kemudian bagaimana untuk dapat diproses (kembali)?" ujar Lina.

2 dari 2 halaman

Tolak Perpanjangan Izin

Gubernur Anies sebelumnya menyatakan keputusan menutup Alexis sudah bulat.

"Seperti kita sampaikan dalam masa kampanye, kita mengambil sikap tegas dan kami mengambil keputusan untuk tidak melanjutkan izin usaha mereka dari Pemprov DKI," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Senin, 30 Oktober 2017.

Surat tidak diperpanjangnya izin usaha Alexis ditandatangani sejak Jumat, 27 Oktober 2017. "Jadi kalau ada kegiatan, sudah tidak lagi legal," jelas Anies.

Adanya dugaan praktik prostitusi terselubung menjadi salah satu alasan tidak dilanjutkannya izin usaha hotel tersebut. Anies tegas menolak praktik semacam itu.

"Posisi kita tegas tidak melegalkan prostitusi ya, seperti kita sampaikan dalam masa kampanye," Anies memungkasi.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya