Manuver 4 Jenderal di Panggung Pilkada 2018

Sejumlah jenderal aktif digadang-gadang maju di pilkada di sejumlah daerah. Beberapa jenderal mengaku siap maju meramaikan Pilkada 2018.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 19 Okt 2017, 19:15 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian bersama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meninjau pasukan TNI dan Polri saat apel kesiapsiagaan pengamanan tahap kampanye Pilkada Serentak 2017 di Silang Monas, Jakarta, Rabu (2/11). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Panggung pilkada serentak 2018 tak hanya menarik perhatian warga dari kalangan sipil. Sejumlah jenderal di institusi Polri dan TNI rupanya juga tertarik merasakan panasnya persaingan di pilkada serentak 2018 mendatang.

Beberapa jenderal aktif yang masih menjabat digadang-gadang maju di Pilkada 2018. Sebagian dari mereka bahkan telah menyatakan siap mundur dari institusi TNI-Polri demi meraih kursi kepala daerah. 

Beberapa nama di antaranya, yaitu Komandan Korps Brimob Polri Irjen Murad Ismail yang disebut akan maju di Pilkada Maluku, kemudian Wakil Kepala Lemdiklat Polri Irjen Anton Charliyan yang digadang-gadang maju di Pilkada Jabar, kemudian Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw yang akan maju di Pilkada Papua, dan Kapolda Kaltim, Irjen Safaruddin yang kabaranya turut meramaikan bursa cagub Pilkada Kaltim. 

Sementara dari kalangan TNI, ada nama Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), Letjen TNI Edy Rahmayadi yang akan maju di Pilkada Sumatera Utara.

Namun demikian, dari deretan nama para jenderal itu, baru empat nama yang santer aktif melakukan konsolidasi ke sejumlah partai dan secara terbuka memastikan diri akan maju di Pilkada 2018 mendatang.

Berikut empat jenderal yang siap meramaikan panggung Pilkada 2018:

2 dari 5 halaman

Irjen Paulus Waterpauw

Kapolda Sumatera Utara Irjen Paulus Waterpauw. (Liputan6.com/Reza Perdana)

Kapolda Sumatera Utara Irjen Paulus Waterpauw mengaku siap untuk maju di Pilkada Papua 2018 mendatang. Paulus mengaku banyak mendapat dukungan dari kalangan masyarakat dan partai politik yang memintanya untuk maju di Pilkada Papua 2018.

Sebagai bentuk keseriusannya maju di Pilkada Papua, lulusan Akpol 1987 itu telah mendaftarkan diri sebagai bakal calon gubernur Papua ke Partai Golkar Papua pada Senin, 12 Juni 2017 lalu.

Paulus tak menjelaskan secara rinci, alasannya maju Pilkada Gubernur Papua. Namun, dia yakin akan kemampuannya, tenaga, dan kesediaannya untuk dicalonkan menjadi orang nomor satu di Papua.

"Hari ini, saya buktikan keseriusan itu. Saya daftar dahulu, untuk administrasi dan lain-lain. Semua tergantung kepada pimpinan, jika mengizinkan saya akan maju. Jika tidak, kita akan melihat langkah selanjutnya," kata Paulus.

Lalu, siapa yang akan mendampinginya di Pilkada Papua?

"Sampai sekarang belum ada pendamping. Saya ini kan berasa dari pesisir Papua, ya kemungkinan pendampingnya dari gunung. Kita ikuti saja nanti proses parpol seperti apa," tandas Paulus.

3 dari 5 halaman

Irjen Murad Ismail

Kepala Korps Brimob Irjen Pol Murad Ismail (kiri). (Liputan6.com/Putu Merta SP)

DPP Partai Nasdem memastikan mendukung Komandan Korps Brimob Polri Irjen Murad Ismail sebagai calon gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Maluku 2018 mendatang.

Sekretaris Bapilu DPP Partai Nasdem, Willy Aditya, mengatakan keputusan itu diambil setelah Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, yang didampingi oleh Tim Tujuh Bapilu Nasdem, bertemu Murad Ismail di kantor DPP Nasdem pada Kamis, 28 September 2017.

Willy mengatakan, keputusan mengusung Komandan Korps Brimob Polri itu telah melalui proses di tim Bapilu DPP dan DPW Partai Nasdem.

"Nasdem melihat rekam jejak Murad Ismail yang bisa diterima oleh semua kelompok masyarakat Maluku. Lalu elektabilitas Murad Ismail yang terus menanjak," kata Willy dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat, 29 September 2017.

Willy menambahkan, pertemuan Surya Paloh dan Murad Ismail merupakan proses final sebelum mengeluarkan rekomendasi pilkada.

Dengan dikeluarkannya rekomendasi ini, sambung Willy, Murad Ismail tinggal melakukan komunikasi dengan partai lain untuk mencukupi jumlah kursi sebagai syarat pendaftaran ke KPUD. Di DPRD Provinsi Maluku, Nasdem memiliki empat kursi.

"Murad Ismail diharapkan terpilih dan mampu menjadi gubernur bagi seluruh masyarakat Maluku yang sangat beragam. Pak Surya Paloh juga menyampaikan, Maluku yang kaya akan sejarah dan pernah bergolak diawal reformasi, harus dijaga kondusifitasnya," terang Willy Aditya.

Murad Ismail merupakan putra kelahiran Malaku yang sekarang menjabat sebagai Komandan Korps Brimob Polri dengan pangkat Irjen. Pada 2013 sampai 2015, ia pernah menjabat sebagai Kapolda Maluku.

Selama menjabat Kapolda Maluku, Murad Ismail dikenal baik oleh semua kelompok masyarakat, baik muslim ataupun Nasrani.

4 dari 5 halaman

Irjen Safaruddin

Kapolda Kalimantan Timur Irjen Safaruddin (Liputan6.com/ Abelda Gunawan)

Kapolda Kaltim Irjen Safaruddin mengaku siap dan berencana maju di Pilkada Kaltim 2018 mendatang. Sebagai bentuk keseriusannya, Safaruddin mengaku telah mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di PDI Perjuangan.

"Saya sudah menjalani tes, direkomendasikan atau tidak, ya saya ikuti saja hasilnya," ujar Safaruddin, 15 Agustus 2017.

Safaruddin mengaku sejauh ini baru melakukan komunikasi politik dengan PDI Perjuangan. Dia mengaku telah menyiapkan visi-misi dalam membangun Kalimantan Timur.

"Atas dasar keinginan saya sendiri karena ingin membantu membangun Kaltim. Visi-misi dan program politik akan saya sampaikan kalau sudah direkomendasikan," ucap dia.

Safaruddin menegaskan, jika dirinya terpilih, maka siap mundur dari jabatan Kapolda Kaltim.

"Kan memang begitu peraturannya. Mundur saat sudah mendapatkan rekomendasi, baik sebagai calon gubernur atau pun calon wakilnya," lanjut dia.

5 dari 5 halaman

Letjen TNI Edy Rahmayadi

Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi. (Bola.com/Peksi Cahyo)

Dari kalangan jenderal TNI, baru Letjen Edy Rahmayadi yang secara terbuka menyatakan diri siap maju di pilkada serentak 2018. Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) mengaku akan maju di Pilkada Sumatera Utara.

Sebagai langkah awal, Edy mengaku telah berkomunikasi dengan sejumlah partai politik. Salah satu partai yang intensif berkomunikasi dengan Edy, yaitu Partai Amanat Nasional. Di partai besutan Amien Rais itu, Edy telah mendaftarkan diri sebagai bakal calon gubernur.

Edy sendiri telah menyatakan diri siap bertarung dengan kandidat calon gubernur lainnya di Pilkada Sumut.

"Saya menilai, tidak ada yang serius untuk membesarkan Sumut ini. Karenanya saya harus pulang untuk membesarkan provinsi kelahiran saya ini dan mengajak masyarakat untuk sama-sama membangun Sumut," ujar Edy usai berdialog dengan jemaat Gereja Batak Karo di Medan, Minggu, 17 September 2017.

Edy mengaku akan berlaku jujur dan fair dalam pemilihan gubernur Sumut tersebut.

"Saya tentara dengan pangkat Letnan Jenderal. Dengan segala risikonya, saya putuskan untuk ikut maju dalam Pilkada Sumut. Tapi saya akan bersaing dengan fair. Kalah menang, itu biasa dalam pertandingan," ujar Edy.

Edy Rahmayadi yakin akan mendapatkan dukungan partai politik dalam pemilihan gubernur tahun 2018 meski saat ini belum ada partai yang menyatakan dukungan terhadapnya secara terbuka.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut: 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya