Jokowi: Sertifikat Tanah Gratis Buat Modal Usaha Bukan Beli Mobil

Sekitar 5.500 sertifikat tanah gratis dibagikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi kepada ribuan warga dari tiga kabupaten di Jawa Barat.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 18 Okt 2017, 03:14 WIB
Presiden Jokowi. (Liputan6.com/Ahmad Romadoni)

Liputan6.com, Garut - Sekitar 5.500 sertifikat tanah gratis dibagikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi kepada ribuan warga dari tiga kabupaten di Jawa Barat. Sertifikat tanah yang sudah dipegang warga itu bisa dijadikan sebagai pegangan untuk modal usaha.

"Ada sekitar 5.500 sertifikat yang kami bagikan hari ini buat warga Garut, Sumedang, dan Bandung, saya sudah bagikan semua ya," ujar Jokowi diikuti riuh tepuk tangan ribuan warga yang hadir di lapangan Merdeka, Kerkof, Garut, Selasa (17/10/3017).

Menurut Jokowi, Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) nasional yang digulirkan pemerintah melalui Badan Pertanahan Nasional ini sangat membantu masyarakat untuk mengakhiri sengketa tanan.

"Kenapa saya serahkan sertifikat tanah? Sebab ketika saya ke desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, dari Sabang sampai Merauke masalahnya sengketa tanah," kata dia.

Jokowi mengingatkan persoalan sengketa ini cukup kronis. Tak hanya individu, kelompok hingga pemerintah kerap bermasalah dengan kepemilikan tanah tersebut. Dengan adanya program sertifikat tanah gratis ini diharapkan membantu kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.

"Kalau sudah dipegang dan disertifikatkan kan enak banget," ucap Jokowi.

Untuk membantu perekonomian masyarakat, rencanya pemerintah bakal terus mengeluarkan secara tanah melalui program PTSL ini. "Tahun depan target kita keluarkan 7 juta, tahun depannya lagi 9 juta sertifikat harus keluar, saya ancam menteri awas kalau enggak selesai," Jokowi menegaskan.

Ia pun mengingatkan warga yang telah mendapatkan sertifikat tanah harus dijaga agar bisa digunakan untuk berbagai hal. Bagi masyarakat yang akan mengagunkan sertifikat tanahnya untuk mendapat modal usaha, Jokowi mengingatkan agar dipergunakan sebaik mungkin.

"Hati-hati kalau pakai agunan buat di bank, dihitung yang matang, kalkulasikan apakah bisa mencicil bunganya enggak setiap bukan, apakah bisa mencicil setiap bulan, kalau enggak bisa, enggak usah (digadai)," kata dia.

Jokowi mencontohkan saat warga mengagunkan sertifikat tanahnya dan mendapatkan pinjaman higga Rp 300 juta, kebanyakan malah membeli mobil hingga Rp 150 juta, dan sisanya untuk modal usaha.

"Eh enam bulan kemudian gak bisa nyicil, sertifikat hilang. Hati-hati, ingat belikan semuanya buat modal usaha jangan beli mobil," Jokowi memungkas.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya