5 Golongan Orang Ini Sebaiknya Deteksi Dini Alzheimer

Tak hanya orang berusia di atas 60, anak muda juga sebaiknya melakukan deteksi dini Alzheimer.

oleh Umi Septia diperbarui 01 Okt 2017, 11:00 WIB
Sebanyak 60 sampai 70 persen kasus demensia merupakan penyakit alzheimer atau pikun, simak gejalanya berikut ini.

Liputan6.com, Jakarta Alzheimer merupakan penyakit penuaan yang terjadi di otak yang menyebabkan esensi fungsi otak menurun dan kondisi otak mengerut dan mengecil. Untuk itu, penting melakukan deteksi dini Alzheimer, terutama pada orang yang berisiko tinggi.

Pakar Neurologi Dr. Yuda Turana,Sp.S menyebutkan ada beberapa orang yang sebaiknya melakukan deteksi dini Alzheimer.

1. Orang berusia 60 tahun ke atas.

2. Orang yang menderita hipertensi.

3. Orang yang menderita diabetes.

4. Orang yang menderita kolesterol tinggi.

5. Orang berusia di bawah 60 jika keluarganya memiliki riwayat Alzheimer.

"Deteksi dini Alzheimer terutama saat masih sehat penting untuk penanganan lebih cepat mengingat belum adanya obat Alzheimer terbaru," ucap dr. Yuda saat ditemui di acara Press Conference Bulan Peduli Alzheimer pada Sabtu (30/9/2017) di kawasan Jakarta Pusat.

Dia juga menyayangkan seringkali mendapati pasien yang berobat saat kondisi sudah memburuk, yaitu tidak hanya mudah lupa namun adanya perubahan sikap seperti mudah mengamuk.

Untuk itu dia mengingatkan untuk melakukan deteksi dini dan selalu menjalani pola hidup sehat untuk meminimalisir risiko terkena pernyakit tersebut.

Dr. Yuda menjelaskan pola hidup sehat yang dijalani diantaranya olahraga teratur, hindari makanan tinggi kolesterol, hindari obesitas, tidak merokok, istirahat cukup dan tidak stres. Dia mengimbau untuk mencegah Alzheimer pada anak muda, sebaiknya tidak menyimpan masalah sehingga menyebabkan stres.

"Kalau punya masalah jangan dipendam, sebaiknya diceritakan segala persoalan karena ini termasuk pemicu stres," imbuhnya.

Saksikan video menarik berikut:

 

2 dari 2 halaman

Kampanye Kementerian Kesehatan dalam mencegah Alzheimer

Kementerian Kesehatan memiliki kampanye untuk mencegah Alzheimer yang dikenal dengan istilah "Cerdik."

1. Cek kesehatan secara teratur.

2. Enyahkan rokok.

3. Rajin berolahraga.

4. Diet seimbang.

5. Istirahat yang cukup.

6. Kelola stres.

Kasubdit Kesehatan Jiwa Remaja dan Lansia Kementerian Kesehatan Edward Riyadi mengatakan jika masyarakat melakukan cerdik, hal ini akan membantu mengurangi risiko terkena demensia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya