Eks Panglima TNI Moeldoko: Ketika Jadi Prajurit, Saya Profesional

Moeldoko menambahkan, selama masih aktif sebagai Panglima TNI, tak pernah tergoda dengan politik praktis

oleh Zainul Arifin diperbarui 29 Sep 2017, 21:30 WIB
Mantan Panglima Jendral TNI (Purn) Moeldoko saat diskusi "Operasi Militer Selain Perang", Jakarta, Senin (12/10/2015). Moeldoko menjelaskan, OMSP merupakan bagian dari penguatan doktrin sistem pertahanan semesta (sishanta). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Malang - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko menegaskan, seorang prajurit harus bertindak profesional. Ia pun enggan banyak berkomentar tentang isu manuver politik yang dilakukan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

"Emboh iku, karepmu (entah itu, terserah Anda)," kata Moeldoko usai menjadi pembicara di Dies Natalis Politeknik Negeri Malang, Kamis 28 September 2017.

Ia menambahkan, selama masih aktif sebagai Panglima TNI tak akan pernah tergoda dengan politik praktis. Ia meminta wartawan mengartikan sendiri tentang penilaian adanya manuver politik oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

"Artikan sendiri. Saya tak mau kasih komentar orang lain. Tapi saya menjadi prajurit adalah prajurit yang profesional dan tak tergoda oleh hal lain," ujar Moeldoko.

Pria yang kini menjadi Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) ini pun lebih suka berbuat nyata daripada berwacana. Misalnya, dengan terlibat langsung di bidang pertanian daripada bersinggungan dengan politik praktis.

"Kalau semua ke dunia politik siapa yang memikirkan petani. Karena itulah, Jenderal Moeldoko hadir di tengah petani. Soal politik, nanti saja dipikirkan. Jangan ngomong banyak, tapi tak berbuat sesuatu. Mending kita berbuat sesuatu ke petani," ujar Moeldoko.

Moeldoko menambahkan, di masa kepemimpinannya, TNI menjalin Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kementerian Pertanian (Kementan). Tujuannya, mengakselerasi tugas – tugas Kementan, tapi bukan berarti TNI terus terlibat di bidang pertanian.

"TNI itu di zaman saya dulu ada MoU dengan Menteri Pertanian. Tapi bukan berarti dilibatkan terus, nanti kebalik siapa yang tentara dan siapa yang mengurusi pertanian," kata Moeldoko.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya