Projo: Jokowi Bertindak Nyata untuk Rohingya, Bukan Pencitraan

Menurut Budi, sebagai negarawan Prabowo harusnya memberi saran yang konstruktif kepada pemerintah.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 16 Sep 2017, 19:31 WIB
Presiden Joko Widodo melihat proses masuknya bantuan untuk etnis Rohingya ke pesawat Hercules di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (13/9). Bantuan diangkut menggunakan empat pesawat Hercules TNI AU menuju Bangladesh. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Relawan Pro Jokowi atau Projo mengatakan, pemerintah sekarang telah bertindak nyata untuk membantu etnis Rohingya yang mengalami penindasan di Rakhine, Myanmar. Bahkan apa yang dilakukan Kementerian Luar Negeri Indonesia sudah tepat.

Aksi nyata itu, kata Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi, tidak hanya bantuan kemanusiaan yang langsung diberikan kepada etnis Rohingya, tetapi juga keterlibatan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi membantu mengatasi tragedi kemanusiaan Rohingya.

"Pemerintahan Jokowi sudah pro aktif dan bertindak nyata. Kami mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri, melakukan berbagai pendekatan diplomatik untuk mengatasi tragedi kemanusiaan Rohingya," ujar Budi kepada Liputan6.com, Sabtu (16/9/2017).

Karena itu, dia menyayangkan jika ada yang menilai apa yang dilakukan pemerintahan Jokowi hanya untuk pencitraan.

"Masak dibilang pencitraan? Jadi apa lagi masalahnya? Konstitusi dasar negara kita sangat jelas bahwa bangsa ini ikut aktif dalam mewujudkan perdamaian dunia. Prinsip dasar bangsa ini juga jelas soal kemanusiaan yang adil dan beradab. Dan pemerintah sudah mengeksekusi dengan baik misi itu," ungkap Budi.

Budi menyatakan hal ini, terkait orasi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam aksi Bela Etnis Rohingya 169, yang berlangsung di Monas Sabtu siang tadi.

 

2 dari 2 halaman

Kata Prabowo

Dalam pidatonya, Prabowo mengatakan, apa yang dilakukan pemerintah merupakan pencitraan.

"Kalaupun kita sekarang kirim bantuan (kepada Rohingya), menurut saya itu pencitraan. Kirim bantuan pun tak sampai," ujar Prabowo.

Prabowo menambahkan, Indonesia harus menjadi bangsa yang kuat untuk membantu etnis Rohingya di Myanmar. Jika Indonesia kuat, kata Prabowo, maka Indonesia akan disegani oleh bangsa lainnya.

"Jadi saudara-saudara percaya sama saya, kalau kita kuat, kita bisa bantu kaum Rohingya," ujar dia.

Menurut Budi, pernyataan Prabowo itu berlebihan. Menurut kami, sebagai negarawan, Pak Prabowo harusnya memberi saran yang konstruktif," tandas Budi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya